Laporkan Masalah

Pemilihan Kode Bahasa dalam Serial Kartun Mansour: Kajian Sosiolinguistik

MUHAMMAD FAUZAN AZIMAN, Dr. Moh. Masrukhi, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Sastra/Kajian Timur Tengah

Serial Kartun Mansour menjadi salah satu tayangan edukasi bagi berbagai kalangan yang menceritakan kehidupan identitas budaya Uni Emirat Arab. Penelitian ini mengkaji tentang sosiolinguistik. Bahasa Arab formal (fusha) dan bahasa Arab informal (amiyah) merupakan bahasa yang digunakan para penutur sebagai masyarakat bilingual. Penelitian ini dilakukan dengan analisis pemilihan kode bahasa oleh para penutur dalam serial kartun Mansour serta fenomena terjadinya alih kode maupun campur kode dan fungsinya. Sistem pengumpulan data diambil dengan metode teknik simak dengan mendengarkan, melihat, dan mengamati dengan memilih salah satu seri dalam serial kartun Mansour. Kemudian mencatat data (teknik catat) yang dipilih berdasarkan analisis, baik yang berupa dialog maupun monolog dan teks tertulis yang merupakan takarir atau subtitle. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa para penutur menggunakan dua kode bahasa, yaitu bahasa Arab formal (MSA) dan bahasa Arab informal (CAGAS). Kode bahasa ini digunakan dalam bentuk kata (verba dan nomina). Dalam verba, pemilihan terjadi pada verba ma?i (perfek), mu?ari’ (imperfek), dan amr (imperatif). Dalam bentuk nomina atau ism, ditemukan pada nomina konkret. Pada frasa hanya ditemukan dalam bentuk frasa adjektival (sifat). Terakhir pada bentuk partikel atau harf, yaitu ? atau ???. Alih kode dan campur kode yang dilakukan oleh para penutur disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, penutur meminjam kode bahasa Arab amiyah (CAGAS) meskipun sedang berbicara dengan bahasa Arab formal (MSA). Kedua, karena topik pembicaraan. Ketiga, kehadiran penutur ketiga. Terakhir, untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Fungsi alih kode dan campur kode adalah untuk menghormati mitra tutur, meyakinkan mitra tutur, memberikan teguran, menjelaskan pernyataan, dan meringkas pembicaraan.

The Mansour Cartoon series is one of the educational shows for various groups that tells the life of the cultural identity of the United Arab Emirates. This research examines sociolinguistics. Formal Arabic (fusha) and informal Arabic (amiyah) are the languages used by speakers as a bilingual society. This research is conducted by analyzing the selection of language codes by speakers in the Mansour cartoon series as well as the phenomenon of code switching and code mixing and their functions. The data collection system is taken with the method of listening technique by listening, seeing, and observing by choosing one of the series in the Mansour cartoon series. Then record the data (note technique) selected based on the analysis, both in the form of dialog and monologue and written text which is a caption or subtitle. The results showed that the speakers used two language codes, namely formal Arabic (MSA) and informal Arabic (CAGAS). These language codes are used in the form of words (verbs and nouns). In verbs, selection occurs in perfect, imperfect, and imperative verbs. In noun or ism form, it is found in concrete nouns. In phrases, it is only found in the form of adjectival phrases. Finally in the form of particles or harf, namely ? or ???. The code switching and code mixing done by the speakers are caused by several factors. First, speakers borrowed the amiyah Arabic code (CAGAS) even though they were speaking formal Arabic (MSA). Second, because of the topic of conversation. Third, the presence of a third speaker. Finally, to convey the intent and purpose. The functions of codeswitching and code-mixing are to respect speech partners, convince speech partners, give admonitions, explain statements, and summarize the conversation.

Kata Kunci : Pemilihan kode, alih kode, sosiolinguistik, serial kartun Mansour.

  1. S2-2024-467043-abstract.pdf  
  2. S2-2024-467043-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-467043-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-467043-title.pdf