KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM MENURUNKAN TINGKAT KETIMPANGAN EKONOMI DI INDONESIA
Salsabila Kharisma Pramesti, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc.; Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc.
2024 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian
Tujuan SDGs untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dapat direalisasikan melalui sektor pertanian, sehingga diperlukan penelitian terkait di daerah dengan kepadatan penduduk yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) perekonomian regional dan sektor pertanian di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, sedang, dan rendah di Indonesia; 2) ketimpangan ekonomi; 3) kontribusi sektor pertanian terhadap ketimpangan ekonomi; dan 4) faktor-faktor yang memengaruhi ketimpangan ekonomi. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan pertama, sedangkan indeks Theil dengan data dari 303 kabupaten digunakan untuk menjawab tujuan kedua dan ketiga di mana indeks Theil dengan dan tanpa sektor pertanian dihitung untuk mengetahui kontribusi sektor pertanian. Analisis regresi data panel dari 19 provinsi di Jawa-Bali, Sumatera, dan Maluku dari tahun 2011 hingga 2022 dengan model efek tetap dan pembobotan digunakan untuk menjawab tujuan keempat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 1) Sektor pertanian berperan penting dalam mendukung perekonomian daerah, 2) Ketimpangan ekonomi relatif lebih tinggi pada daerah yang padat penduduk, 3) Sektor pertanian dapat mengurangi ketimpangan ekonomi, dan 4) Pertumbuhan PDRB provinsi baik pada tahun penghitungan maupun pada satu atau dua tahun sebelumnya, tingkat kemiskinan perdesaan dan perkotaan, subsektor perikanan, dan tingkat pengangguran berpengaruh positif signifikan terhadap ketimpangan ekonomi, sedangkan kontribusi sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan penebangan kayu, IPM, serta penanaman modal berpengaruh negatif signifikan terhadap ketimpangan ekonomi. Ketimpangan ekonomi selama dan setelah pandemi Covid-19 lebih tinggi daripada sebelum pandemi. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan rendah.
The SDGs goal of reducing economic inequality can be realized through the agricultural sector, so related research is needed in areas with different population densities. This study aims to analyze: 1) the regional economy and agricultural sector in high, medium, and low population density regions in Indonesia; 2) economic inequality; 3) the contribution of the agricultural sector to economic inequality; and 4) factors affecting economic inequality. Descriptive analysis is used to address the first objective, while Theil index with data from 303 districts is used to address the second and third objectives where Theil index with and without agriculture sector is calculated to determine the contribution of agriculture sector. Panel data regression analysis of 19 provinces in Java-Bali, Sumatra, and Maluku from 2011 to 2022 with fixed effects model and weighting was used to answer the fourth objective. The research findings show that 1) The agricultural sector plays an important role in supporting the regional economy, 2) Economic inequality is relatively higher in densely populated areas, 3) The agricultural sector can reduce economic inequality, and 4) Provincial GRDP growth both in the year of calculation and one or two years earlier, rural and urban poverty rate, fisheries subsector, and unemployment rate have a significant positive effect on economic inequality, while the contribution of agriculture, livestock, forestry and logging, HDI, and capital investment have the opposite effect. Economic inequality during and after the Covid-19 pandemic is higher than before the pandemic. However, no significant difference exists between high and low-density areas.
Kata Kunci : kepadatan penduduk, ketimpangan ekonomi, pandemi, penanaman modal, dan sektor pertanian