Pengaruh Penambahan Natrium Propionat dan Biotin Terhadap Produksi Eritromisin pada Kultur Saccharopolyspora erythrea NRRL 2338
Djoni, Dr. Umar Anggara Jenie, M.Sc., Apt.; Dra. Retno S. Sudibyo, M.Sc., Apt.
1991 | Skripsi | S1 FARMASI? ? Eritromisin dihasilkan oleh Saccharopolyspora erythrea melalui kombinasi dua lintasan biosintesis yang meliputi pembentukan eritronolid dan gula deoksi yang ikat secara glikosidik. Eritronolid terbentuk dari kondensasi satu unit propionilkoenzim A dengan enam unit metilmalonilkoenzim A. Propionilkoenzim A dapat berkonversi menjadi metilmalonilkoenzim A dengan katalis karboksilase propionilkoenzim A yang mengandung biotin. Penambahan natrium propionat dan biotin diharapkan akan meningkatkan ketersediaan propionilkoenzim A dari pengaktifan natrium propionat dan aktivitas karboksilase propionilkoenzim A sehingga meningkatkan produksi eritromisin. Biosintesis eritromisin dilakukan melalui proses fermentasi S. erythrea NRRL 2338. Perlakuan terdiri dari penambahan natrium propionat dan natrium propionat-biotin pada media produksi dan disertai blangko sebagai kontrol. Pemantauan terhadap proses fermentasi media produksi meliputi perubahan pH, pertumbuhan sel S. erythrea NRRL 2338, dan produksi eritromisin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa natrium propionat dengan kadar 0,5 % yang ditambahkan secara bertahap dalam dosis kecil meningkatkan produksi eritromisin dari S. erythrea NRRL 2338; biotin dengan kadar 80 ug/l yang ditambahkan bersama natrium propionat 0,5 % menurunkan produksi eritromisin karena biotin menaikkan kandungan fosfolipid membran sel dan secara tidak langsung menyebabkan feedback inhibition terhadap biosintesis eritromisin oleh S. erythrea NRRL 2338.
Kata Kunci : Eritromisin, Fermentasi, Karboksilase propionilkoenzim A, S. erythrea