Laporkan Masalah

Akuntansi Nilai Wajar dalam Perspektif Realisme Kritis dan Kontribusinya bagi Pelaporan Keberlanjutan

Herry Hermawan, Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, Ph.D of Arts

2024 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

            Penelitian ini bertujuan memberikan analisis sekaligus ktitik terhadap metodologi akuntansi nilai wajar dalam keterhubungannya dengan pelaporan keberlanjutan. Akuntansi nilai wajar menghadapi persoalan metodologis karena kerangka teoritis yang tidak koheren serta kegagalannya untuk memberikan arahan yang memadai bagi praktik pengukuran akuntansi. Untuk itu, penyelidikan secara seksama terhadap bangunan metodologi pendekatan nilai wajar menjadi perlu, berikut peluang evaluasi serta pengembangan terhadapnya dengan merujuk pada realisme kritis dan akuntansi keberlanjutan.

             Penelitian ini berkenaan dengan teori akuntansi dengan menggunakan perspektif filsafat. Objek materialnya adalah akuntansi nilai wajar, sedangkan objek formalnya adalah realisme kritis. Penelitian ini berjalan melalui empat tahap: pengumpulan data penelitian, klasifikasi data penelitian, pengolahan data, dan penyusunan hasil analisis. Penelitian ini menggunakan lima unsur metodis filosofis: interpretasi, komparasi, deskripsi, kesinambungan historis, dan heuristik.

             Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan utama. Pertama, nilai akuntansi tidaklah wajar bersumber dari sebuah konsep nilai yang tunggal dan konsisten dalam sejarah perkembangannya, dan oleh karena itu tidak mendukung suatu bentuk dasar pengukuran tunggal dan terpadu dalam sistem akuntansi modern. Selain itu, keterhubungan akuntansi nilai wajar dengan ekonomika neoklasik mengakibatkan permasalahan pertentangan metodologis di antara ontologi dengan metode yang secara fundamental menyusunnya. Kedua, realisme penting berperan sebagai kerangka acuan filosofis bagi pengembangan metodologi akuntansi nilai wajar yang terstrukturisasi oleh tiga unsur, yaitu ontologi terbuka, metode pasca-positivistik, dan interdisiplineritas. Ketiga, pelaporan keberlanjutan dapat menjadi model metodologis yang potensial sekaligus niscaya bagi akuntansi pasca-nilai wajar, dan dengan itu mengintegrasikannya ke dalam kerangka standar akuntansi.

            This research aims to provide an analysis as well as critique of the methodology of fair value accounting in its connection with sustainability reporting. Fair value accounting faces methodological problems because of its incoherent theoretical framework and its failure to provide adequate guidance for the practice accounting measurement. Therefore, a careful investigation of the methodological structure of fair value approach is necessary, including the opportunity of its evaluation and development by referring to critical realism and sustainable accounting.

            This research is a study on thought in the field of theoretical accounting using a philosophical perspective. The material object is fair value accounting, while the formal object is critical realism. This research goes through four stages: data collection, data classification, data processing, and the preparation of analysis results. This research uses five philosophical elements: interpretation, comparison, description, historical continuity, and heuristic.

            This research yields three main conclusions. First, fair value accounting doesn't historically stem from a single and consistent value concept, and therefore doesn't support any form of single-measurement basis in the modern accounting system. On the other hand, the relationship between fair value accounting and neoclassical economic resulted in the problem of methodological contradiction between its ontology and method that fundamentally constitutes it. Second, critical realism serves as a philosophical framework for the development of fair value accounting methodology structured by three elements, namely open ontology, post-positivist method, and interdisciplinarity. Third, the sustainability reporting standards can serve as a potential and necessary methodological model for post-fair value accounting, thus integrate i into general accounting framework standard.

 

Kata Kunci : realisme kritis, akuntansi nilai wajar, pelaporan keuangan keberlanjutan

  1. S3-2024-453388-abstract.pdf  
  2. S3-2024-453388-bibliography.pdf  
  3. S3-2024-453388-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2024-453388-title.pdf