KADAR ESTROGEN DAN TINGKAH LAKU KURA-KURA SULCATA (Centrochelys sulcata) DI MINI ZOO JOGJA EXOTARIUM SAAT PERSIAPAN BERTELUR
AFIFAH NURUL HIDAYAH, Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, M.P.
2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN
Kura-kura sulcata (Centrochelys sulcata) merupakan reptil yang berasal dari
Afrika. Salah satu kebun binatang berlokasi di Yogyakarta yang memelihara
Centrochelys sulcata adalah Mini Zoo Jogja Exotarium. Penelitian ini bertujuan
mengkaji kadar estrogen Centrochelys sulcata betina pada periode sebelum dan
sesudah bertelur. Penelitian ini menggunakan sampel feses dari satu ekor
Centrochelys sulcata betina di Mini Zoo Jogja Exotarium. Pengambilan sampel
feses dilakukan pada fase sebelum bertelur, saat menunjukkan tingkah laku bertelur,
dan setelah bertelur, selain itu tingkah laku satwa. Sampel feses diproses freeze-dry
dengan suhu -800C selama 72 jam dan diekstraksi dengan methanol selanjutnya
dilakukan pengujian kadar hormon estrogen dengan ELISA. Hasil penelitian
menunjukkan tingkah laku satwa sebelum bertelur berbeda dengan saat bersarang,
kura-kura menjadi lebih aktif bergerak, memanjat, dan terdapat aktivitas menggali
tanah. Pengukuran kadar hormon estrogen pada kura-kura sulcata betina sebelum
bersarang (vitelogenesis) dan saat bersarang dengan rata-rata 1103,96 dan 45,49
pg/g feses kering dan pascabertelur dengan kadar estrogen sebanyak 37,20 pg/g
feses kering. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar
hormon estrogen feses ketika vitelogenesis lebih tinggi dari pada ketika fase
bersarang dan bertelur
The sulcata tortoise (Centrochelys sulcata) is a reptile originating from
Africa. One of the zoos located in Yogyakarta that maintains Centrochelys sulcata
is Mini Zoo Jogja Exotarium. This study aimed to examine the estrogen levels of
female Centrochelys sulcata in the period before and after laying eggs. This study
used fecal samples from one female Centrochelys sulcata at Mini Zoo Jogja
Exotarium. Stool sampling is carried out in the phase before laying eggs, when
showing egg-laying behavior, and after laying eggs, in addition to animal behavior.
Stool samples were freeze-dried with a temperature of -800C for 72 hours and
extracted with methanol then measured estrogen hormone levels with ELISA. The
results showed that the behavior of animals before laying eggs was different from
when nesting, turtles became more active in moving, climbing, and there was
activity digging the ground. Measurement of estrogen hormone levels in female
sulcata turtles before nesting (vitelogenesis) and during nesting with an average of
1103.96 and 45.49 pg / g dry feces and post-laying with estrogen levels of 37.20 pg
/ g dry feces. Based on the results of this study, it can be concluded that the level of
fecal estrogen hormone when vitelogenesis is higher than when the nesting and egglaying phase.
Kata Kunci : Centrochelys sulcata, hormon estrogen, noninvasif