Laporkan Masalah

EVALUASI PENGGUNAAN KONTRAK FORWARD UNTUK MENGELOLA RISIKO NILAI TUKAR PERUSAHAAN MULTINASIONAL DIBANDINGKAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRAK OPTIONS. Studi kasus di Perusahaan AP di Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Prasetya Bhagasnara, Prof. Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A.

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Perusahaan yang beroperasi secara multinasional memiliki transaksi dalam mata uang asing dan hampir pasti terpapar risiko perubahan nilai tukar mata uang. Perubahan nilai tukar tersebut bersifat volatil dan sulit untuk diprediksi, sehingga memberikan eksposur kepada Perusahaan Multinasional, termasuk AP yang beroperasi di Indonesia, Malaysia dan Singapura, karena hal tersebut mengganggu kepastian nilai transaksi, translasi pelaporan keuangan, hingga mengganggu aktivitas arus kas dan operasional dari perusahaan. Terdapat beberapa cara untuk mengelola risiko tersebut, di antara nya dengan menggunakan kontrak Forward dan Options sebagai metode lindung nilai.

AP terbiasa untuk hanya menggunakan kontrak Forward dalam mengelola risiko tersebut, sehingga menjadi menarik untuk mengevaluasi penggunaan kontrak Forward tersebut dengan membandingkannya dengan simulasi penggunaan kontrak European Call Options yang nilai nya dihitung menggunakan model Black Scholes. Hasil penelitian empiris ini menunjukkan bahwa penggunaan kontrak European Call Options lebih efektif dan lebih stabil dalam mengelola risiko nilai tukar Perusahaan AP di Indonesia, Malaysia dan Singapura dibandingkan kontrak Forward. Hal itu dibuktikan tidak hanya dengan selisih jumlah mata uang yang diserahkan dalam kontrak Options terhadap Spot saat jatuh tempo yang lebih kecil dibanding selisih jumlah mata uang yang diserahkan dalam kontrak Forward terhadap Spot saat jatuh tempo, namun juga standar deviasi keuntungan atau kerugian kontrak Options yang lebih kecil dari kontrak Forward.

Multinational Companies have transactions in foreign currencies and are almost certainly exposed to the risk of changes in currency exchange Rates. Changes in exchange Rates are volatile and difficult to predict, thereby providing exposure to Multinational Companies, including AP operation in Indonesia, Malaysia and Singapore, as this disrupts the certainty of transaction values, translation of financial reporting, and disrupts the company's cash flow and operational activities. There are several ways to manage this risk, including using Forward and Options contracts as a hedging method.

AP is accustomed to merely using Forward contracts to manage this risk, hence it is interesting to evaluate the use of Forward contracts by comparing it with a simulation of the use of European Call Options contracts whose value is calculated using the Black Scholes model. The yields of this empirical research show that the use of European Call Options contracts is more effective and more stable in managing the exchange Rate risk of AP Companies in Indonesia, Malaysia and Singapore compared to the use of Forward contracts. This is evidenced not only by the difference in the amount of currency delivered in the Options contract to the Spot at maturity which is smaller than the difference in the amount of currency delivered in the Forward contract to the Spot at maturity, but also the standard deviation of profit or loss in the Options contract which is smaller than the Forward contract.

Kata Kunci : Forward, Options, European Call Options, Spot, Model Black Scholes, Standar Deviasi, Liabilitas, Mata Uang Penyerahan.

  1. S2-2024-500869-abstract.pdf  
  2. S2-2024-500869-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-500869-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-500869-title.pdf