Laporkan Masalah

Upacara Manusa Yadnya (Sarira Samskara) dalam kehidupan sosial masyarakat Hindu di Bali :: Sebuah analisa perbandingan

WIDIASIH, Ni Nyoman Sri, Dr. I Made Titib

2004 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pelaksanaan upacara manusa yadnya dalam agama Hindu dan hubungannya dengan kehidupan sosial masyarakatnya. Juga bertujuan untuk mengetahui tata pelaksanaan upacara manusa yadnya yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali dan Yogyakarta dalam pemuliaan eksistensinya, serta makna dari masing-masing ritual yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka, yang akan didukung dengan wawancara pada orang-orang yang memahami dan melaksanakan upacara manusa yadnya. Adapun bahan primernya adalah kitab suci Weda dan sastra-sastra Lontar yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sedangkan pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis, yang hasilnya kemudian disajikan dalam pemaparan yang deskriptif analisis. Akhirnya, dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa upacara yang dilaksanakan oleh umat Hindu merupakan ungkapan rasa sujud bakti dan ungkapan rasa terimakasih kepada Tuhan, atas segala rahmat dan yadnya-Nya pada alam semesta beserta isinya. Pelaksanaan berbagai macam ritual dalam agama Hindu merupakan salah satu jalan yang dipergunakan untuk; mempererat, mengikat, memperkuat dan merawat iman. Sedangkan, upacara pokok yang dilaksanakan oleh umat Hindu yaitu Panca Yadnya, yang terdiri dari Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, dan Bhuta Yadnya. Manusa Yadnya merupakan upacara siklus hidup manusia yang dilaksanakan sejak bayi masih dalam kandungan hingga menikah sebagai ‘pemuliaan eksistensi manusia’. Upacara ini menjadi penting, karena masyarakat Hindu meyakini bahwa dengan melaksanakan upacara ini akan mampu membuat manusia menjadi lebih baik yang nantinya akan berpengaruh pada kehidupan sosialnya. Dengan asumsi bahwa, jika secara individu, manusia itu sudah baik, maka dalam pergaulan hidupnya di masyarakat juga akan menjadi baik. Oleh karenanya, setiap upacara yang dilaksanakan akan mengandung unsur permohonan, pengharapan dan pengampunan. Pelaksanaan ritual manusa yadnya yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali maupun di Yogyakarta pada hakekatnya memiliki esensi yang sama, akan tetapi dalam tata pelaksanaannya yang bervariasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh psikoreligius dan sosio-kultural setempat sebagai media pendukungnya. Dan dalam setiap pelaksanaan suatu yadnya dalam agama Hindu, sesungguhnya tidak akan bisa lepas terhadap pelaksanaan yadnya-yadnya yang lainnya, akan tetapi dalam pelaksanaannya ada satu yadnya yang lebih ditonjolkan, yang disertai dengan pelaksanaan yadnyayadnya yang lain.

The purpose of this research was to gain knowledge and a deeper understanding of the manusa yadnya (sarira samskara) ritual in Hinduism and its relationship with its community social life. And also it want to know the management of manusa yadnya ritual done by Hindus follower in Bali and Yogyakarta within glorify human existence, and want to know the meaning of each rituals. This research is a library research, whose primary materials are the books of Weda and Lontars. Although the earlier existence of the books of Weda and Lontars is not exactly known, the books of Weda were written in Devanagari letter that used a Vedic Sanskrit, and a number of translations are found in Indonesian. It is the same case with Lontars, although these use a Sanskrit, Kawi, and Balinese text, these are also a number translations found in Indonesian. This research was conducted using a sociological approach, and the output of this research will be presented in an analytical descriptive explanation. Finally from the research done, it could be concluded that the ritual that Hinduism done as the expression of their bakti and thanks to God, with all His blessing and yadnyas for universe and all in it. All the ritual variations that Hinduism done as one ways for tighten, fasten, strengthen and maintained their faith. Whereas, panca yadnya means five rituals is done in Hinduism consisting of Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, and Bhuta Yadnya. On the other hand, the meaning of manusa yadnya ritual is glorify human existence, so that all of ritual that have been done always containing requesting, hoping, forgiveness elements. Principally, the essence and goal of manusa yadnya ritual in Hinduism in Bali and Yogyakarta are same, but there appeared various forms in management religious life. This matter is influenced by psycho-religious, socio-cultural and local custom, yet that ritual based on same principle. So, every ritual in Hinduism, actually it couldn’t be separated with other rituals, but just one ritual priorited that followed and supported by other rituals as well

Kata Kunci : Agama Hindu,Upacara Manusa Yadnya,Masyarakat Bali


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.