Crustacea di Pantai Kukup dan Nglolang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta: Kemelimpahan, Keanekaragaman, dan Kontaminasi Logam Berat Timbal (Pb)
Nindi Putri Dwi Wardani, Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Sc.
2024 | Skripsi | BIOLOGI
Pantai Kukup merupakan salah satu pantai wisata dengan aktivitas wisata
yang masif berbeda dengan Pantai Nglolang yang juga merupakan pantai
wisata, namun memiliki aktivitas wisata jauh lebih rendah dibandingkan Pantai
Kukup. Crustacea diketahui
sebagai organisme yang memiliki habitat luas salah satunya, yaitu zona
intertidal pantai. Crustacea merupakan predator yang berpotensi
terkontaminasi senyawa pencemar seperti logam berat timbal (Pb). Logam berat di pantai
bersumber dari aktivitas pariwisata dan aktivitas antropogenik. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memonitoring keanekaragaman dan kemelimpahan Crustacea serta kontaminasi timbal (Pb) di kedua
pantai. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah sampling acak berstrata dan uji kandungan logam
berat dilakukan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) dan ICP-MS. Analisis keanekaragaman dan menggunakan indeks
Shannon-Wiener, Indeks Kemerataan, dan Indeks Kemelimpahan Relatif (IKR) untuk
data kemelimpahan Crustacea. Hasil uji T antara dua pantai menunjukkan adanya
perbedaan signifikan antara densitas di Pantai Kukup dan Nglolang. Spesies yang
dapat ditemukan di kedua pantai pada bulan Oktober dan Desember adalah Calcinus laevimanus, Metopograpsus messor, Notomithrax
ursus, dan Pilumnus hirtellus.
Kemelimpahan spesies tertinggi di Pantai Kukup adalah Charybdis annulata sebesar 0,018 ind/m2 dan Pilumnus hirtellus 0,033 ind/m2,
sedangkan Pantai Nglolang adalah Notomithrax
ursus 0,0714 ind/m2 (Oktober) dan 0,0595 ind/m2
(Desember). Crustacea dengan potensi bioakumulasi dan biomagnifikasi tertinggi
adalah Charybdis annulata dengan
nilai BAF 79481,25 > 5000. Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman
dan kemelimpahan Crustacea di Pantai Kukup dan Nglolang adalah pH air, suhu
air, salinitas air, DO, dan aktivitas oseanografi.
Kukup Beach is one of the tourist beaches with
massive tourism activities, unlike Nglolang Beach, which is also a tourist
beach but has much lower tourism activities compared to Kukup Beach. Crustacea
are known as organisms with wide habitats, one of which is the intertidal zone
of the beach. Crustacea are predators that are potentially contaminated with
pollutants such as heavy metal lead (Pb). Heavy metals on the beach originate
from tourism activities and anthropogenic activities. The objectives of this study was to monitor the
diversity and abundance of Crustacea and lead (Pb) contamination on both
beaches. The sampling method used is stratified random sampling, and heavy
metal content testing is conducted using Atomic Absorption Spectrophotometry
(AAS) and ICP-MS. Diversity analysis is performed using the Shannon-Wiener
index, Evenness index, and Relative Abundance index (RAI) for Crustacea
abundance data. The T-test results between the two beaches show a significant
difference in density between Kukup Beach and Nglolang Beach. Species found on
both beaches in October and December are Calcinus laevimanus, Metopograpsus messor, Notomithrax ursus, and Pilumnus hirtellus. The highest species abundance at Kukup Beach
is Charybdis annulata at 0.018 ind/m2 and Pilumnus hirtellus at 0.033 ind/m2. At the same time,
at Nglolang Beach, it is N. ursus at
0.0714 ind/m2 (October) and 0.0595 ind/m2 (December). Crustacea with the highest potential for bioaccumulation and
biomagnification is Charybdis annulata with a BAF value of
79481.25 > 5000. Factors affecting the diversity and abundance of Crustacea
at Kukup Beach and Nglolang Beach are water pH, water temperature, water
salinity, dissolved oxygen (DO), and oceanographic activities.
Kata Kunci : Bioakumulasi, bioindikator, biomagnifikasi, intertidal, timbal