Uji Psikometri: Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengkajian Kualitas Tidur Richard-Campbell Sleep Questionnaire Versi Bahasa Indonesia (RCSQ-ID) pada Pasien Kritis.
Desy Listyaningrum, Dr. Sri Setiyarini, S.Kp.,M.Kes.; Widyawati, S.Kp.,M.Kes.,Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Magister Keperawatan
Latar Belakang: Pasien kritis memerlukan
alat pengkajian kualitas tidur yang valid sekaligus reliabel. Richard-Campbell
Sleep Questionnaire (RCSQ) memiliki domain-domain kualitas tidur yang dapat
mengkaji kualitas tidur pada pasien kritis tetapi adaptasi budaya dan uji
psikometri instrumen RCSQ versi Bahasa Indonesia belum dilakukan.
Tujuan: Untuk melakukan proses adaptasi
budaya dan uji psikometri instrumen RCSQ ke dalam versi Bahasa Indonesia pada
pasien kritis.
Metode: Adaptasi budaya menggunakan
metode Beaton dan uji psikometri RCSQ melibatkan 111 pasien di ruang perawatan
kritis yang meliputi uji validitas muka, isi, dan konstruk, serta uji reliabilitas
konsistensi internal dan tes
ulang.
Hasil: Instrumen RCSQ-ID tidak mengalami pengubahan
substansi. Penyesuaian diksi terdapat pada item 1 dan 2, yaitu penggunaan diksi
“nyenyak” dan “terjaga/ bangun sepanjang malam” serta adanya modifikasi
visualisaasi instrumen. Instrumen RCSQ-ID memiliki nilai validitas muka (96,7%), validitas isi (I-CVI dan S-CVI 1,000),
validitas konstruk pearson=0,763-0,887, indikator CFA=good fit (Chi-square/df=1,474;
RMSEA=0,066; CFI=0,999; GFI=0,995; AGFI=0,919; NFI-0,996; TLI=0,986), dan nilai
muatan faktor=0,647-0,899, reliabilitas konsistensi internal (Cronbach alpha=0,888),
dan reliabilitas tes ulang (ICC=0,822-0,890).
Kesimpulan: RCSQ-ID memiliki validitas, reliabilitas, dan
kesesuaian model yang baik sehingga dapat diterapkan pada pasien kritis di
Indonesia, baik pada pasien non-intubasi atau pasien terintubasi dengan sedasi
ringan.
Background: Critically
ill patients require a valid and reliable sleep quality assessment tool. The Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) The
Richard-Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) has sleep quality domains that can
assess sleep quality in critically ill patients.
However, the cultural adaptation process and psychometric testing to the
Indonesian Version (RCSQ-ID) are unavailable.
Objective: This
study aimed to do a cultural adaptation process and investigate the
psychometric testing of the RCSQ-ID for critically ill patients.
Method: Cultural adaptation using the Beaton method and
psychometric testing of the RCSQ instrument involving 111 patients in critical
care rooms which includes face, content and construct validity tests, as well
as internal consistency and test-retest reliability tests.
Results: The RCSQ-ID instrument had not substantive changes. Diction adjustments were found in items 1 and 2 by using diction "quiet" and "awake/up all night" as well as modifications to the visualization of the instrument. The RCSQ-ID instrument has face validity (96.7%), content validity (I-CVI and S-CVI 1.000), Pearson construct validity=0.763-0.887, CFA indicator=good fit (Chi-square/df=1.474; RMSEA=0.066; CFI=0.999; GFI=0.995; AGFI=0.888; and test-retest reliability (ICC =0.822-0.890).
Conclusion: The RCSQ-ID instrument has good validity, reliability and good fit model. Hence, it can be implemented for critically ill patients in Indonesia, both non-intubated patients and intubated patients with light sedation.
Kata Kunci : Pasien kritis, perawatan kritis, uji psikometri, RCSQ, kualitas tidur/ critically ill patients, critical care, psychometric tests, RCSQ, sleep quality.