Laporkan Masalah

Peluang kerja dan kemiskina rumah tangga di desa tertinggal

Sudalyana, Prof. Drs. Kasto, M.A.

1996 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Program Inpres Desa Tertinggal dimaksudkan untuk meningkatkan penanganan dan pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan yang mencakup aspek pengembangan sumber daya manusia, penciptaan peluang dan kesempatan berusaha, penyerahan modal kerja, pengembangan kelembagaan penduduk miskin, dan sistem pelayanan kepada penduduk miskin. Berkaitan dengan hal tersebut maka penelitian ini mengambil judul "Peluang Kerja dan Kemiskinan Rumah Tangga di Desa Tertinggal: Studi Kasus Dusun Bokesan dan Kejambon Kidul Desa Sindumartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman". Tujuan penelitian untuk mengetahui peluang kerja anggota rumah tangga, ciri-ciri rumah tangga miskin, dan hubungan antara peluang kerja dengan kemiskinan yang ada di desa tertinggal. Pemilihan daerah penelitian menggunakan metode purposive sampling, sedangkan penentuan sampel berdasarkan persentase terbesar dan terkecil rumah tangga penerima bantuan dana IDT sehingga didapatkan 185 sampel rumah tangga yang terdiri dari 47 rumah tangga penerima bantuan IDT dan 138 rumah tangga bukan penerima bantuan, serta sebagai responden adalah kepala rumah tangga. Analisis data yang dipakai adalah tabel frekuensi dan tabel silang, sementara itu untuk uji hipotesis didukung uji statistik Kai Kuadrat dan Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan peluang kerja kepala rumah tangga dan istri sebagian besar adalah di sektor pertanian (61,7% dan 59.3%), tetapi peluang kerja anak sudah bergeser ke non pertanian. Berdasarkan pendidikan pekerja maka pendidikan pekerja sektor pertanian lebih rendah daripada pekerja non pertanian. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rumah tangga miskin mencapai 24,5 persen. Antara rumah tangga miskin, hampir miskin, dan tidak miskin cenderung terdapat perbedaan jumlah dan pendidikan anggota rumah tangga. Rumah tangga miskin memiliki jumlah anggota yang lebih banyak, dan mempunyai proporsi anggota berpendidikan SMP ke atas yang lebih rendah. Selanjutnya dari hasil analisis uji korelasi ternyata ada hubungan positif yang signifikan antara kemiskinan rumah tangga dengan jumlah anggota rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian (r=0,1812), sebaliknya ada hubungan negatif yang signifikan dengan jam kerja per orang per minggu (r=-0.1573), dengan nilai r tabel lebih kecil (r=0.148). Hasil penelitian ini memberikan implikasi perlunya pengurangan kepadatan penduduk, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan membuka akses yang lebih besar terhadap peluang kerja yang lebih produktif sehingga upaya mengentaskan kemiskinan di desa tertinggal dapat lebih berhasil.

-

Kata Kunci : peluang kerja,kemiskinan,Ngemplak,Sleman,DIY,Desa tertinggal

  1. S1-1996-80385-Sudalyana-abstract.pdf  
  2. S1-1996-80385-Sudalyana-bibliography.pdf  
  3. S1-1996-80385-Sudalyana-tableofcontent.pdf  
  4. S1-1996-80385-Sudalyana-title.pdf