Laporkan Masalah

Dari Washington D.C. hingga Yogyakarta: Hari-hari Akhir & Prosesi Pemakaman Hamengku Buwana IX 1988

Ananda, Baha' Uddin, M.Hum.

2024 | Skripsi | ILMU SEJARAH

Hamengku Buwana IX dikenal sebagai sosok yang mengutamakan kepentingan orang banyak. Tindakan yang dilakukan serta keputusan yang diambil semasa hidup memancarkan kewibawaan pribadi yang kemudian sangat dihormati oleh banyak pihak. Hamengku Buwana IX adalah sosok yang menarik, seorang aristokrat namun senang akan pembaruan. Salah satu peristiwa yang dapat menggambarkan dengan cukup jelas sebesar apa penghormatan masyarakat terhadap Hamengku Buwana IX dapat dilihat pada hari-hari akhir Hamengku Buwana IX. 

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah sebagai dasar atas proses kerja yang dilakukan. Pada tahap pertama penulis memilih tema yang menarik dan dapat dikerjakan. Tahap kedua adalah heuristik atau yang biasa dikenal sebagai pengumpulan sumber. Pada tahap ini penulis akan membagi sumber penelitian menjadi dua kelompok yaitu sumber  primer dan sumber sekunder. Penulis akan menggunakan surat kabar dan wawancara sebagai sumber primer, sedangkan pada sumber sekunder penulis peroleh melalui buku-buku dan bahan bacaan yang dianggap relevan dan mendukung penelitian ini. Pada tahap ketiga penulis melakukan verifikasi. Tahap keempat penulis melakukan interpretasi. Lalu pada tahap terakhir, fakta-fakta yang telah diperoleh dan dianalisis ditulis menjadi sebuah narasi yang padu dan urut secara kronologis sebagai sebuah langkah historiografi. 

Pada hari-hari akhir Hamengku Buwana IX, jalan sepanjang 17 km dari Kraton menuju Imogiri dipenuhi oleh ratusan ribu orang, penuh sesak oleh rakyat yang berduka. Seluruh kegiatan belajar mengajar terhenti, aktivitas penerbangan umum terhenti selama satu jam, seluruh radio hanya melantunkan irama lembut gamelan. Seluruh mata tertuju pada iring-iringan jenazah Hamengku Buwana IX. Semuanya ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Hamengku Buwana IX, seorang Raja di dalam Republik. Melalui prosesi pemakaman ini, dapat dilihat bagaimana persepsi masyarakat terhadap Hamengku Buwana IX.


Hamengku Buwana IX was known as a figure who prioritized the interests of the public. His actions and decisions during his lifetime radiated personal authority, which was greatly respected by many. Hamengku Buwana IX was an intriguing figure, an aristocrat yet fond of innovation. One event that can vividly illustrate the extent of society's respect for Hamengku Buwana IX can be seen in the final days of his life.

This research employs the method of historical research as the foundation for the work process conducted. In the first stage, the author selects an interesting and feasible theme. The second stage involves heuristic or what is commonly known as source collection. During this stage, the author divides research sources into two groups: primary sources and secondary sources. The author will utilize newspapers and interviews as primary sources, while secondary sources will be obtained through books and relevant reading materials that support this research. In the third stage, the author verifies the sources. The fourth stage involves interpretation. Then, in the final stage, the facts obtained and analyzed are written into a cohesive and chronologically ordered narrative as a step in historiography.

In the final days of Hamengku Buwana IX, a 17 km stretch of road from the Kraton to Imogiri was filled with hundreds of thousands of people, crowded with mourners. All teaching activities ceased, public flights paused for an hour, and radios softly played gamelan melodies. All eyes were focused on the procession of Hamengku Buwana IX's funeral. Everyone wanted to give their final respects to Hamengku Buwana IX, a Prince in the Republic. Through this funeral procession, we can observe the social perception of Hamengku Buwana IX

Kata Kunci : Hamengku Buwana IX, Imogiri, Prosesi Pemakaman

  1. S1-2024-430990-abstract.pdf  
  2. S1-2024-430990-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-430990-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-430990-title.pdf