Analisis Pelaksanaan Metode dari CRISPR Babies oleh He Jiankui dalam Perspektif Rule-utilitarianism Richard B. Brandt

Melania Mawar Sekar Asri, Sri Yulita Pramulia Panani, S.Fil., M.Phil.; Dr. Rizal Mustansyir, M. Hum.

2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT

Penelitian ini meninjau permasalahan yang timbul dari pelaksanaan dalam penerapan metode CRISPR-Cas9 yang dilakukan oleh He Jiankui. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan arti dari CRISPR Babies dan sejumlah permasalahan moral dari penerapan metode CRISPR-Cas9 oleh He Jiankui, serta menganalisis penerapan metode CRISPR-Cas9 di balik kelahiran bayi CRISPR oleh He Jiankui melalui perspektif rule-utilitarianism Richard B. Brandt.

Metode penelitian ini adalah hermeneutika filosofis dengan model deskriptif kualitatif mengenai fenomena faktual. Langkah penelitian meliputi inventarisasi; klasifikasi; pengolahan data; analisis; penyajian hasil analisis; dan evaluasi kritis. Analisis data menggunakan lima unsur-unsur metodis filosofis yaitu interpretasi, holistika, koherensi internal, deskripsi, dan refleksi kritis.

Hasil dari penelitian ini meliputi tiga poin utama. Pertama, CRISPR Babies merupakan sebutan bagi bayi-bayi yang lahir dari penerapan metode CRISPR-Cas9 yang dilakukan oleh He Jiankui pada embrio manusia untuk menghasilkan resistensi terhadap HIV. Kedua, proses pelaksanaan rekayasa genom yang dilakukan oleh He Jiankui dengan metode CRISPR diliputi sejumlah permasalahan dalam berbagai aspek, mulai dari dokumen persetujuan, keamanan prosedur, kehati-hatian, kerahasiaan dan dokumen perizinan, hingga perbandingan risiko dan manfaat yang dihasilkan. Ketiga, meski bertujuan baik, penerapan metode CRISPR sebagai salah satu terobosan terbesar di bidang medis saat ini perlu diiringi oleh kesadaran moral untuk menaati peraturan yang berlaku. Berbagai pelanggaran serta implikasi moral khususnya bagi para bayi CRISPR dari praktik yang dilakukan oleh He Jiankui menunjukkan pentingnya kepatuhan terhadap kode moral dari setiap agen moral untuk mencapai kegunaan atau utilitas yang maksimal dalam melaksanakan penelitian medis.

This research reviews the problems arising from the implementation of the CRISPR-Cas9 method carried out by He Jiankui. This research aims to describe the meaning of CRISPR Babies, moral issues arising from the application of the CRISPR-Cas9 method by He Jiankui, and analyze the application of the CRISPR-Cas9 method resulting the birth of CRISPR babies by He Jiankui through the perspective of rule-utilitarianism by Richard B. Brandt.   

This research method is philosophical hermeneutics with a qualitative descriptive model of factual phenomenon. The research processes include data inventory, classification, data processing, analysis, presentation of analytical results, and critical evaluation. Additionally, the data analysis in this research utilizes five methodical philosophical elements, namely interpretation, holistic approach, internal coherence, description, and reflection.

The results of this research consist of three main points. Firstly, CRISPR Babies are the babies born from the application of the CRISPR-Cas9 method carried out by He Jiankui on human embryos to produce resistance to HIV. Secondly, the process resulted in problems in various aspects, ranging from approval documents, procedural safety, prudence, confidentiality and licensing documents, to the comparison of risks and benefits. Lastly, despite its good intentions, the application of CRISPR as one of the biggest breakthroughs in the medical field today needs to be accompanied by moral awareness to adhere to applicable regulations. Various violations and moral implications, especially for CRISPR babies, resulting from He Jiankui's practice demonstrate the importance of compliance with comprehensive moral codes for every moral agent to achieve maximum utility in conducting medical research.

Kata Kunci : CRISPR, CCR5?32, Kode Moral, Rule-utilitarianism, Deklarasi Helsinki