Pendapatan petani dari usahatani pekarangan dan kebun campuran di kecamatan Kokap kabupaten Daerah Tingkat II Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta
Sumedi Sastra, Drs. Soewadi Mulyowiyono, M.S.
1990 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANSkripsi ini berjudul "Pendapatan Petani dari Usaha tani Pekarangan dan Kebun Campuran di Kecamatan Kokap Kabupaten Daerah Tingkat II Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta". Penelitian di Kecamatan Kokap terletak + 10 kilometer arah barat kota Wates, pusat Kabupaten Daerah Tingkat II Kulonprogo atau ± 40 kilometer arah barat kota Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapatan petani dari usahatani pekarangan dan kebun campuran. Uraian pendapatan meliputi nilai produksi menurut golongan tanaman yang diusahakan (tanaman semusim dan tanaman tahunan), nilai produksi yang dipasarkan, variasi perbedaan pendapatan petani dan perbandingan pendapatan petani per satuan luas lahan dan waktu yang sama antara usahatani pekarangan dengan usahatani kebun campuran. Disamping itu untuk mengetahui hubungan antara faktor luas lahan garapan, faktor jumlah tenaga kerja keluarga, dengan pendapatan petani dari usahatani pekarangan dan kebun campuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan responden kepala keluarga yaitu petani pemilik penggarap. Sampel daerah penelitian diamyang ada ditentukan berda- sarkan kriteria kepadatan penduduk tiap desa di Kecamatan Kokap. Jumlah responden seluruhnya 124 kepala keluarga diambil proporsional sistematis dari tiga desa sanpel. Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang. Untuk meyakinkan kebenaran analisis tabel dibuktikan dengan uji statistik korelasi product moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan kotor petani sebesar Rp 894.052,00 per kepala keluarga per tahun sebagian besar (87 persen) berasal dari tanaman tahunan yang produksinya buah. Nilai produksi yang dipasarkan mencapai 68,6 persen dari pendapatan kotor tersebut. Pendapatan bersih petani Rp 845.266,00 per kepala keluarga per tahun atau Rp 170.710,00 per kapita setara dengan 360 kilogram beras. Rata-rata pendapatan petani per hektar per tahun dari usahatani pekarangan lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani kebun campuran, yaitu Rp 1.227.000,00 dengan Rp 667.000,00 atau 64,8 persen dengan 35,2 persen. Hubungan antara luas lahan garapan dengan pendapatan petani menunjukkan hubungan positif dengan nilai korelasi r = 0,757 pada taraf kepercayaan 95 persen, sedangkan antara jumlah tenaga kerja keluarga dengan pendapatan petani menunjukkan hubungan positif dengan nilai korelasi r = 0,455 pada taraf kepercayaan 95 persen.
-
Kata Kunci : Pendapatan petani,Usahatani Pekarangan,Kebun Campuran,Kulonprogo,DIY