Analisis Strategi Penerjemahan Semantik pada Frasa Nomina dalam Buku Esai I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki Terjemahan dari Buku Bahasa Korea 'Jukgo Sipjiman Tteokpokkineun Mokgo Siphoe' Karya Baek Se-Hee
Meydina Putri Hehanussa, Iva Hanani, S.S.,M.A.
2024 | Skripsi | BAHASA KOREA
Penelitian ini membahas tentang strategi penerjemahan semantik frasa nomina bahasa Korea ke bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi serta mendeskripsikan strategi penerjemahan semantik yang terdapat pada buku esai terjemahan bahasa Indonesia berjudul I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki (2019) yang diterjemahkan oleh Hyacinta Louisa dari buku esai bahasa Korea berjudul 'Jukgo Sipjiman Tteokbokkineun Mokgo Sipheo' karya Baek Sae-Hee (2018). Teori yang digunakan yaitu teori strategi penerjemahan semantik oleh Suryawinata dan Hariyanto (2016) dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam strategi penerjemahan semantik, yaitu (1) pungutan yang berupa kata atau frasa yang berhubungan dengan nama orang, nama tempat, gelar, nama lembaga (2) padanan budaya yang berupa kata khas dalam BSa yang digunakan untuk mengganti kata khas dalam BSu (3) padanan deskriptif dan analisis komponensial yang diterjemahkan ke dalam BSa dengan bentuk deskriptif atau menerjemahkan ke dalam BSa dengan memerinci komponen kata dalam BSu (4) sinonim, berupa kata atau frasa yang diterjemahkan ke dalam BSa dengan terjemahan yang kurang lebih sama (5) penyusutan dan perluasan, yakni kata atau frasa yang diterjemahkan dengan menambah komponen kata atau mengurangi komponen kata serta (6) terjemahan resmi, yakni berupa kata atau frasa yang diartikan berdasarkan pedoman yang dalam BSa adalah Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing yang dikeluarkan oleh Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Depdikbud R.I.
This research discusses translation strategies from Korean to Indonesian. This research aims to examine and describe the semantic translation strategies that occurred in an Indonesian translation essay translated by Hyacinta Louisa titled I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki (2019) from a Korean essay written by Baek Se-Hee titled 'Jukgo Sipjiman Tteokpokkineun Mokgo Sipheo' (2020). The theory that is being used is Suryawinata and Hariyanto’s semantic translation strategies (2016) with qualitative analysis method. The result shows that there are six forms of semantic translation strategies such as (1) borrowing in the form of words or phrases related to a person's name, place name, title, name of institution (2) cultural equivalents in the form of typical words in the TL which are used to replace typical words in the SL (3) descriptive equivalents and componential analysis translated into TL in descriptive form or translated into TL by detailing the components of words in SL (4) synonyms, in the form of words or phrases that are translated into the TL with more or less the same translation (5) reduction and expansion, namely words or phrases that are translated by adding word components or reducing word components and (6) recognized translation, namely in the form of words or phrases that are translated based on guidelines which in TL are Guidelines for Indonesianizing Foreign Names and Words issued by the Center for Language Development and Guidance, Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia.
Kata Kunci : Kata Kunci: Strategi penerjemahan semantik, esai, frasa nomina, I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki.