Bahasa Jawa dalam Ketoprak Humor RCTI :: Suatu tinjauan sosiolinguistik
MASLAKHAH, Siti, Prof.Dr. I Dewa Putu Wijana, SU.,MA
2004 | Tesis | S2 LinguistikTesis ini membahas bahasa yang digunakan pada Ketoprak Humor, yaitu ketoprak yang dipentaskan secara rutin di Gedung Kesenian Jakarta dan ditayangkan oleh stasiun televisi swasta RCTI setiap Sabtu malam. Bahasa yang dipakai dalam Ketoprak Humor ini adalah bahasa Indonesia, namun tidak sepenuhnya meninggalkan bahasa Jawa sebagai bahasa asli ketoprak. Jadi, dalam Ketoprak Humor ini sering terjadi alih kode dan campur kode antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Dalam tesis ini dibahas penggunaan bahasa Jawa dalam Ketoprak Humor dengan menggunakan tinjauan sosiolinguistik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (i) bentuk-bentuk bahasa Jawa yang digunakan, (ii) faktor penentu pemakaian bahasa Jawa, (iii) jenis-jenis alih kode dan campur kode yang terjadi, serta (iv) fungsi dan latar belakang terjadinya alih kode dan campur kode dalam Ketoprak Humor. Metode-metode yang dipakai dalam penelitian ini mencakup metode pengumpulan data, metode analisis data, dan metode pemaparan hasil analisis data. Dalam pengumpulan data digunakan metode simak dengan tekniknya teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik transkripsi. Dalam tahap analisis, penganalisisan data dilakukan dengan metode kontekstual. Dalam Ketoprak Humor bahasa Jawa paling sering digunakan dalam adegan lawakan. Namun demikian, bahasa Jawa juga digunakan dalam adegan-adegan yang lain, terutama ketika tidak ada kata dalam bahasa Indonesia yang dapat mengungkapkan maksudnya secara tepat. Bentuk-bentuk bahasa Jawa yang digunakan dalam ketoprak ini adalah kata sapaan dan kata ganti, umpatan, tembang, ujaran tetap, kata-kata afektif, partikel, imbuhan pada kata kerja, leksikon krama, dan kata-kata pinjaman yang lain. Jenis-jenis alih kode yang ditemukan adalah alih kode internal, eksternal, sementara, situasional, metaforis, alih kode dengan frekuensi tinggi, dan alih kode dengan frekuensi rendah. Latar belakang terjadinya alih kode dalam ketoprak ini adalah penutur dan mitra tutur yang berlatar belakang bahasa Jawa, hadirnya orang ketiga, pokok pembicaraan, pengaruh tuturan sebelumnya, dan tujuan pembicaraan. Sementara itu, fungsi alih kode dalam Ketoprak Humor adalah untuk melucu, permainan bahasa, menyatakan kejengkelan, mengancam, berseloroh, menunjukkan status sosial mitra tutur, mengumpat, ngudarasa, dan mensitir kalimat lain. Unsur-unsur kebahasaan yang menyisip dalam campur kode yang ditemukan dalam Ketoprak Humor adalah kata, frasa, klausa, baster, perulangan kata, dan ungkapan atau idiom. Campur kode yang terjadi dilatarbelakangi oleh adanya maksud atau tujuan tertentu, seperti untuk penghormatan, untuk menunjukkan rasa kedaerahan, untuk penegasan; adanya pengaruh materi pembicaraan; dan adanya pengaruh bahasa daerah.
This thesis is a descriptive study of the language used in Ketoprak Humor from sociolinguistic perspectives. Ketoprak Humor is a drama programme which is broadcasted weekly by the national television of RCTI. This programme is adopted from Ketoprak, a Javanese traditional performing art, which is originally conducted in Javanese. The language used in Ketoprak Humor, however, is not Javanese anymore. This programme mainly uses Indonesian, but in some cases the using of Javanese cannot be avoided. Code switching and code mixing between Indonesian and Javanese often occur in Ketoprak Humor and the study is focused on it. The goals of this study are: (i) to describe linguistic forms of Javanese which are used in Kethoprak Humor, (ii) to identify determinant factors of the using of Javanese in Ketoprak Humor, (iii) to identify types of code switching and code mixing Ketoprak Humor, and (iv) to explain functions and reasons of code switching and code mixing in Ketoprak Humor. In providing data, the programmes of Ketoprak Humor in the television are recorded using tape recorder. The data, then, are transcribed on papers. After that, the transcriptions are analysed using contextual methods. In Ketoprak Humor, Javanese is mainly used by the jokers when they try to make a joke. In others occasion, however, especially when there is no Indonesian expression that can be used aply, some Javanese expression are also used. The Javanese linguistic forms that are often used in Kethoprak Humor include the terms of address, pronouns, swearwords, songs, frozen expression, emotional words, particles, affixes on verbs, respect words, etc. The types of code switching that are found in Ketoprak Humor include internal code switching, external code switching, temporal code switching, situational code switching, metaphoric code switching, code switching with high frequency, and code switching with low frequency. There are many reasons for the occurring of code switching in Ketoprak Humor, among others thing, the language of the speakers or actors is Javanese, the presence of a third person, the topic of conversation, the influence of utterance that precede, and the goals of conversation. Meanwhile, code switching in Ketoprak Humor functions to make a joke, to make a language game, to express an annoyance, to threaten the other participant in conversation, to make a ridicule, to show a social status, to curse, to express what the speaker is thinking about, and to copy utterances spoken by others. The linguistic units that are found in Ketoprak Humor include words, phrases, clauses, hybrid words, and others expression forms or idioms. The code mixing in Ketoprak Humor is underlay by the goals of conversation such as to show a respect, to show regional aspects, to give emphasis, and because of the influence of topic conversation and regional language.
Kata Kunci : Bahasa Jawa,Sosiolinguistik,Ketoprak Humor Televisi