Laporkan Masalah

Skrining Fitokimia Dan Pemeriksaan Mikroskopi Daun Tanaman Sambang Colok (Aerva sanguinolenta B1)

Asih Liza Restanti, Drs. B. Sudarto, Apt, SU

1992 | Skripsi | S1 FARMASI

Tanaman fterva sanauinolenta B1 dikenal oleh masyarakat dengan nama sambang colok. Tanaman tersebut tumbuh liar di halaman dan di ladang-ladang sampai ketinggian kira-kira 1000 meter dari permukaan laut. Ada j'uga yang ditanam di halaman sebagai tanaman hias. Daun sambang colok telah digunakan oleh masyarakat khususnya wanita sebagai obat tradisional untuk siklus haid yang tidak teratur dan sebagai antelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia daun sambang colok yang sampai saat ini di Indonesia sepengetahuan peneliti belum ada yang melakukan. Sebelum dilakukan skrining fitokimia, terlebih dahulu dibuat ekstrak percobaan dengan alkohol 80% dari serbuk daun sambang colok yang telah dikeringkan. Pengeringan dibawah sinar matahari dan ditutup kain hitam kemudian diserbuk. Setelah itu dilakukan skrining terhadap kandungan alkaloid, sterol tak jenuh, triterpena, saponin, flavonoid, leukoantosianin, polifenol, tanin, antrakinon. Percobaan dilakukan secara mikrokimiawi, kromatografi lapis tipis, kromatografi lapis tipis preparatif dan kromatografi lapis tipis bidimensional untuk alkaloid dengan menggunakah fase diam silika gel GF 254 dan silika gel G, serta fase gerak etil asetat—metanol—air(100:13,5:10)v/v. Kromatografi lapis tipis untuk golongan minyak atsiri menggunakan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak n—heksana—eti1 asetat(96:4)v/v, sedang untuk golongan flavonoid digunakan fase diam silika gel GF 254, silika gel G dan selulosa dengan fase gerak etil asetat-metanol—air (100:13,5:10)v/v, asam asetat 10%, 15%, 30%. Hasil kromatografi lapis tipis untuk alkaloid mempu— nyai hRf 42-44 dan 84-85 dengan warna bercak biru-violet, golongan minyak atsiri mempunyai hRf yang sangat bervariasi menurut metode Tanur TAS terdapat tujuh bercak dengan hRf antara 6—30 dengan warna merah muda—biru—merah violet, dan golongan flavonoid mempunyai hRf 40—50, 74 dan 79, 88-91 dengan warna bercak hijau—biru—kuning. Uji spektroskopi dilakukan terhadap golongan alkaloid, dan didapatkan hasil adanya serapan maksimum pada X. 200— 220 nm, data tersebut menunjukkan senyawa tersebut mempunyai ikatan terkonjugasi.

Kata Kunci : Aerva sanguinolenta, Fitokimia, Mikroskopi, Sambang colok

  1. S1-FAR-1992-AsihLizaRestanti-abstract.pdf  
  2. S1-FAR-1992-AsihLizaRestanti-bibliography.pdf  
  3. S1-FAR-1992-AsihLizaRestanti-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FAR-1992-AsihLizaRestanti-tittle.pdf