Pengaruh Campuran Ekstrak Bawang Putih Dan Daun Sirih Terhadap Radar Kolesterol Serum Darah Tikus Putih
Soesie Istyorini, Dr. Suwijiyo Pramono, Apt
1990 | Skripsi | FARMASITelah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak atsiri daun sirih sebagai penghilang ban bawang putih terhadap efek hipokolesterolemia sari bawang putih pada hewan percobaan. Penelitian yang dilakukan menggunakan 32 ekor tikus putih .jantan ( Rat t us nor veqi c us) strain W i star dengan be rat ISO - 200 gram, umur 2 - 3 bulan, yang dibagi men.jadi 4 kelompok. Sebelum diberi perlakukan hewan uji diadaptasikan dahulu selama 2 minggu. Percobaan berlangsung selama 3 bulan. Tiap-tiap kelompok diberi perlakuan sebagai berikut : Kelompok I : ransum pakan BR I Kelompok II : rasum pakan BR I + lemak babi (95 : 5) Kelompok III : ransum pakan BR I + lemak babi + sari air bawang putih yang setara dengan 0,504 g/160- 200 g BB / sari bawang putih Kelompok IV :ransum pakan BR I + lemak babi (95 : 5) + sari air bawang putih yang setara dengan 0,504 g/160-200 g BB/sari bawang putih + minyak. atsiri daun sirih Pemberian ransum pakan dan lemak babi dilakukan secara ad libitum bersama - sama dengan campuran sari air bawang putih dan minyak sirih yang diberikan secara per oral setiap hari selama tiga bulan. Setiap dua minggu sekali darah diambil melalui sinus orbital is untuk ditetapkan kadar kolesterolnya dengan metoda Liebermann Burchard. Intensitas warna yang terjadi diukur xi dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 610 nm. Setelah tiga bulan hewan percobaan dibunuh, dan diambil organ-organ tubuhnya yang berupa hati, jantang dan pembuluh darah utama untuk pemeriksaan histopatologik. Data kolesterol yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan menggunakan metoda ANOVA dua .jalan dan metoda kontras non-orthogonal Benf erron i-t-statistics. Juga dilakukan pemeriksaan kandungan kimia bawang putih dan minyak at-siri daun sirih secara kromatografi lapis tipis. Dari basil perhituhgan statistik, dibandingkan dengan kelompok yang dibuat hiperkolesterolemia (kelompok II: 71,120 mg/100 ml) pemberian air sari bawang putih (kelompok Ills 67,240 mg/100 ml) dapat menurunkan kadar kolesterol secara bermakna CP<0,05). Dengan pemberian bawang putih pada dosis yang sama kemudian dicampur dengan minyak sirih (kelompok IV: 68,326 mg/100 ml) penurunan kadar kolesterol serum darah secara statistik .juga bermakna CP < 0,05). Perbandingan antara dua kelompok terakhir (kelompok III vs kelompok IV) secara statistik juga bermakna CP < 0,05). Hasil pemeriksaan histopatologik tidak menunjukkan perubahan pada pembuluh darah, jantung dan hati hewan percobaan pada semua kelompok. Hasil pemeriksaan kandungan kimia, baik kandungan bawang putih maupun minyak sirih tidak rusak selama proses per campuran.
Kata Kunci : Bawang ; Kolesterol; Sirih; Tikus