Free Sex Menurut Perspektif Feminisme bell hooks
EKI SEPTIAN TRI WULANSARI, Dr. Septiana Dwiputri Maharani S. S., M. Hum; Dr. Hastanti Widy Nugroho S. S., M. Hum.
2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatan free sex yang terjadi di setiap negara. Tak hanya itu, dampak free sex mayoritas dibebankan kepada perempuan dan patriarki yang mendominasi ikut terlibat di dalam free sex. bell hooks selaku feminisme yang pemikirannya selaras dengan pembahasan terkait cinta, seksisme, dan patriarki menjadi landasan pemikiran tentang keberadaan patriarki yang hadir dalam free sex dan memberikan solusi terhadap maraknya free sex.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, berbasis pada studi kepustakaan dengan melibatkan buku bell hooks, jurnal berisikan data survei seks bebas, dan artikel. Pemahaman secara rinci dan komprehensif dengan metode fenomenologi diterapkan dalam penelitian ini untuk membahas patriarki dalam free sex melalui perspektif bell hooks dengan unsur metodis berupa deskripsi, interpretasi, dan koherensi intern.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) bell hooks memandang cinta adalah sesuatu yang menimbulkan luka dan free sex menjadi bagian dari luka tersebut. Luka yang dimaksudkan bell hooks adalah istilah untuk mengungkap kekurangan kasih sayang yang dialami oleh anak perempuan kepada ayahnya karena budaya patriarki yang mengharuskan laki-laki untuk tegas. Perempuan akan mencari cinta di luar rumah yang layak diperjuangkan. Laki-laki tidak bertanggungjawab akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk menaklukkan perempuan dan mendominasinya dengan memanfaatkan perilaku romantisisme yang akan berakibat pada tindakan kekerasan seksual. Kerugian akan lebih banyak dirasakan oleh perempuan dalam seksualitas tanpa komitmen dan peran seks yang kaku seperti yang dikatakan oleh bell hooks akan terkesan terus dilanggengkan. 2) Solusi mengatasi maraknya free sex adalah dengan peningkatan pengetahuan terkait free sex dan menggaungkan feminisme.
This research was motivated by the increase in instances of free sex observed in various countries. Additionally, it acknowledges that the impact of free sex predominantly affects women, with patriarchy playing a significant role in its prevalence. Bell hooks, as a prominent feminist thinker whose ideas resonate with discussions surrounding love, sexism, and patriarchy, serves as the foundation for understanding the presence of patriarchy within the context of free sex and proposing solutions to address its proliferation.
This study adopts a qualitative research approach, primarily based on literature reviews of bell hooks books, surveys on free sex, and relevant articles. It employs a phenomenological methodology to delve into the discussion of patriarchy within free sex, drawing from bell hooks' perspective. The methodological framework includes elements of description, interpretation, and internal coherence to provide a detailed analysis.
The results of this study indicate that 1) bell hooks regards love as a something that causes wounds, and free sex is part of those wounds. The term "wound" here signifies the absence of affection experienced by daughters towards their fathers due to patriarchal norms that emphasize male assertiveness. Consequently, women seek love outside traditional family structures, leaving them vulnerable to exploitation by irresponsible men who capitalize on romanticism to perpetrate sexual violence. This harm disproportionately affects women engaging in non-committal sexual relationships, perpetuating rigid gender roles as outlined by bell hooks. 2) To mitigate the rise of free sex, the study advocates for increased awareness and the amplification of feminist discourse.
Kata Kunci : free sex, kebebasan, penindasan, cinta, feminisme