Perkembangan kehidupan keagamaan masyarakat muslim perkotaan Bandung 1906 sampai 1930-an

RUFAIDAH, Eva, Dr. Bambang Purwanto, MA

2004 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Islam sebagai agama yang bersifat universal direpresentasikan oleh masyarakat perkotaan di Bandung pada paruh pertama abad ke-20. Setelah ditetapkan sebagai gemeente pada 1906, Bandung mengalami proses modernisasi. Proses tersebut masih terus berlangsung tetapi dalam konteks penelitian ini, pembatasan periode dilakukan sampai dekade ke-4 atau tahun 1930-an. Setelah periode ini perhatian kalangan Islam telah beralih secara dominan kepada isu lain yang lebih politis. Penelitian ini termasuk dalam sejarah kota, dan berkonsentrasi pada fenomena kekotaan yang khas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tujuan memperoleh gambaran diakronis dari objek yang diteliti. Pendekatan teoritis terhadap masalah menggunakan pendekatan sejarah sosial. Mobilitas sosial adalah salah satu konsep dalam sejarah sosial, tetapi mobilitas sosial dalam konteks penelitian ini merujuk pada pernyataan budaya atau ekspresi beragama yang ditunjukan oleh kalangan menengah kota atau santri kota yang lahir dari proses mobillitas sosial. Ekspresi beragama pada masyarakat muslim perkotaan menunjukan bentuk dan karakter yang berbeda dengan ekspresi masyarakat muslim pada kerangka budaya pedesaan. Santri kota memiliki karakter urban, dinamis, dan reformis. Bentuk-bentuk ekspresinya mengadaptasi institusi modern yaitu sekolah, organisasi, dan pers. Madrasah adalah bentuk adaptasi terhadap institusi pendidikan. Organisasi massa keagamaan menunjukan bentuk solidaritas sosial baru. Pers Islam adalah ekspresi komunikasi modern melalui penerbitan majalah dan surat kabar. Karakter kekotaan tampak pula pada respon terhadap isu yang muncul di tengah masyarakat yang makin modern.

The objective of the research is to find out the aplication of Islam as universal religion among the urban population of Bandung during the first half of the 20th century. The process of modernization in Bandung started in 1906 along with its appointment as gemeente, and the research was done up to the period of the 4th decade or 1930s. After the said period, the interest of the islamic society had been significantly shifted to the political issues. The research covers the history of the city and concentrates on the characteristics of the urban society, using the method of historical research in order to obtain the diachronic illustration of the object. It uses the approach of social history as its theoritical approach and the mobility of society as its concept. Further, the mobility of society in the research refers to the statements or religious expressions made by the middle class of the urban society which was done out of the process of the mobility of the society. The religious expressions of urban society with its urban character, dynamics and reforms differs from those of the rural society. The religious expressions of the urban society adapt the modern educational institution, organization, and press. Madrasah represents the educational institution, islamic organization represents the new form of social solidarity, and the islamic press represents the modern communications through publications of newspaper and magazine. The urban characters also shows in the responses of the society to the different issues in the more modern society.

Kata Kunci : Sejarah Indonesia,Masyarakat Muslim Bandung,1906,1930