Perancangan Unit Sistem Monitoring Algae Real Time Berbasis IoT (SMArt – IoT)
Irdavlan Mohamad Yahya, Prof. Ir. Arief Budiman, M.S., D.Eng., IPU.;Dr. Nugroho Dewayanto, S.T., M.Eng.
2024 | Tesis | S2 Magister Teknik Sistem
Mikroalga memiliki potensi yang baik karena mampu hidup dalam berbagai kondisi lingkungan, khususnya Spirulina platensis sebagai sumber alternatif dalam sektor pangan, pakan, dan energi, serta berperan dalam mitigasi dampak perubahan iklim. Fokusnya adalah pengembangan Sistem Monitoring Algae real-time berbasis Internet of Things (SMArt-IoT), sebuah perangkat yang dirancang untuk memantau kondisi kultivasi mikroalga selama 7 hari. Unit SMArt-IoT dirancang untuk mengamati beberapa parameter dalam fotobioreaktor, termasuk intensitas cahaya (lux), pH, suhu, salinitas (ppt), dan konsentrasi CO2 (ppm). Photobioreaktor yang dugunakan berkapasitas 18 liter, penelitian ini menginvestigasi pengaruh variasi konsentrasi CO2 dan intensitas cahaya. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi optimal untuk konsentrasi CO2 adalah 6%, dengan intensitas cahaya 2500 lux dan salinitas 15 ppt, menghasilkan biomassa sebanyak 0,0062 gr/L/Hari. Sementara itu, intensitas cahaya terbaik adalah >10000 lux dengan injeksi CO2 sebanyak 8?n salinitas 15 ppt, menghasilkan biomassa sebanyak 0,0112 gr/L/Hari.
Microalgae have good potential because they can live in various environmental conditions, especially Spirulina platensis, as an alternative source in the food, feed, and energy sectors, and they play a role in mitigating the effects of climate change. The focus is developing a System Monitoring Algae in real-time based on the Internet of Things (SMArt-IoT) to monitor microalgae cultivation conditions for 7 days. The SMArt-IoT unit is designed to observe several parameters in the photobioreactor, including light intensity (lux), pH, temperature, salinity (ppt), and CO2 concentration (ppm). The photobioreactor used has a capacity of 18 liters, and this study investigated the effect of varying CO2 concentration and light intensity. The results showed that the optimal condition for CO2 concentration was 6%, with a light intensity of 2500 lux and a salinity of 15 ppt, producing a biomass of 0.0062 gr/L/day. Meanwhile, the best light intensity was >10000 lux with 8% CO2 injection and 15 ppt salinity, resulting in a biomass of 0.0112 gr/L/day.
Kata Kunci : Spirulina platensis, CO2 Absorption, Cultivation, Arduino, IoT