Peralihan usaha dan perubahan sosial di prawirotaman, Yogyakarta 1950-1990-an

KAWAMURA, Chiyo Inui, Dr. Bambang Purwanto, MA

2004 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini bertujuan untuk membahas penyebab, proses, serta akibat dari perubahan-perubahan masyarakat pada tingkat lokal dari perspektif sejarah lokal, maupun sejarah nasional. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan istilah tingkat lokal adalah daerah Prawirotaman, kota Yogyakarta, dan dibatasi periode tahun 1950-1990-an. Daerah Prawirotaman berkembang sebagai salah satu sentra industri batik pada tahun 1950-an, dan berubah menjadi daerah industri pariwisata pada tahun 1990-an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ilmu sejarah. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber lisan maupun sumber tertulis yang diperoleh melalui penelitian lapangan dan penelusuran pustaka. Untuk menjelaskan masalah penelitian ini digunakan pendekatan sosial-ekonomi. Penelitian ini menemukan bahwa sejarah daerah Prawirotaman selama setangah abad setelah kemerdekaan RI dapat diperiodisai dengan fokusnya pada peralihan usaha masyarakat setempat, yaitu masa kejayaan dan kemerosotan industri batik, masa transisi, serta masa perkembangan industri pariwisata. Perubahan kegiatan perekonomian pada tingkat lokal tersebut terjadi sejalan dengan gerakan politik, perekonomian, dan sosial pada tingkat nasional. Suatu kelompok kekerabatan yang disebut trah di daerah Prawirotaman khususnya dan di Jawa pada umumnya, memegang peranan penting pada dinamika masyarakat setempat. Mereka berasal dari lima trah, yaitu Suraprawira, Werdajaprawiro, Mangunprawira, Pideksaprawira, dan Gandaprawira (cabang keluarga dari trah Werdajaprawira). Melalui peralihan usaha dari industri tradisional ke industri modern masyarakat Prawirotaman mengalami perubahan-perubahan pada aspek sosial yang lainnya. Perubahan-perubahan itu mendorong mereka yang pada mulanya bersifat tradisional dan homogen menuju bersifat kontempoter dan hetorogen. Namun, masih terlihat pula beberapa hal yang tetap bertahan dalam kehidupan masyarakat Prawirotaman setelah mengalami perubahan kegiatan perekonomian tersebut di atas, antara lain pada ikatan sosial dan nilai tradisional setempat.

This research aims at discussing the cause, process, and effect of social changes at local level from the perspective of local history as well as national history. This research focuses on Prawirotaman area in Yogyakarta city between 1950s and 1990s. Prawirotaman area prospered as one of the batik industrial centers in 1950s, and changed to become a tourist industrial area in 1990s. This research is conducted with a method of history. Data used in this research includes oral as well as document sources which were acquired through field research and archival work. The social-economy approach is employed in order to analyze research questions. This research finds that history of Prawirotaman area during the past half century since the independence of the Republic of Indonesia can be understood in terms of the transformation of local industries: period of rise and fall of batik industry; period of transition; and period of developing tourist industry. This changes of economic activities at local level coincided with political, economic, and social movements at national level. A kinship family called trah specifically in Prawirotaman area, generally in Java, also played an important role in dynamics of local society. They originated from five trah, that is, Suraprawira, Werdajaprawiro, Mangunprawira, Pideksaprawira and Gandaprawira (branch family from trah Werdajaprawira). Through transformation from traditional industry to modern industry, Prawirotaman society experienced other social changes. These changes urge traditional and homogeneous society to become contemporary and heterogeneous one. However, we can still observe some unchanged aspects of social lives such as social ties and traditional values.

Kata Kunci : Sejarah Indonesia,Pengusaha Pribumi,Prawirotaman,1950,1990an,Prawirotaman, Society, Local Enterprise, and Change.