Evaluasi kapasitas maksimum saluran drainase air hujan di wilayah kotamadya Pekalongan Jawa Tengah
Suryandari, Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc; Dr. Sudibyakto, M.SC
1995 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANKotanadia Pekalongan merupakan daerah dataran rendah dengan kemiringan sangat kecil. Daerah ini pada musin penghujan selalu terjadi penggenangan. Hal ini disebabkan karena tidak manpunya saluran drainase yang ada untuk menampung debit aliran air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya penggenangan, penggenangan, volume genangan dan periode serta kapasitas naksinun dari saluran-saluran yang ada. Metode yang digunakan dalan penelitian ini adalah analisis frekuensi curah hujan Distribusi Ekstrin Gunbel Tipe I, metode inlet, metode rasional, metode slope area nethod, metode hidrograf routing dan analisis perbandingan antara kapasitas saluran dengan limpasan naksinun untuk nenperkirakan volume dan lama penggenangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggenangan yang terjadi di Kotanadia Pekalongan disebabkan oleh kondisi topografi yang relatif datar, kondisi fisik saluran, terjadinya kerusakan pada dinding-dinding saluran, penyempitan dan pendangkalan serta adanya penbuangan sampah yang tidak teratur dan banyaknya rerumputan dalan saluran. Saluran drainase yang nenpunyai kapasitas saluran terrendah adalah Saluran Drainase Kranding yang nen- punyai kemampuan saluran dengan periode ulang rata-rata kurang dari 1 tahun. Saluran Drainase Binatur mempunyai kenanpuan saluran rata-rata kurang dari 2 tahun dan saluran Drainase Pekalongan rata-rata kurang dari 3 tahun. Saluran Drainase Sebulan dan Banger rata-rata nenpunyai kenanpuan saluran dengan periode ulang lebih dari 5 tahun. Volume dan lana penggenangan yang tertinggi terjadi pada saluran Drainase Pekalongan seksi I.C.8.
-
Kata Kunci : Drainase,air hujan,Pekalongan,Jawa Tengah