Laporkan Masalah

Respons Fisiologis dan Produktivitas Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap Pemberian Pupuk Hayati Trichoderma pada Kondisi Kekeringan

Ninda Syifa Khoirunnisa, Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si.

2024 | Skripsi | BIOLOGI

Produksi pangan hasil pertanian bergantung pada kondisi iklim dan tingkat penyinaran matahari sepanjang tahun. Isu pemanasan global menjadi faktor penghambat prediksi iklim di Indonesia, sehingga berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan dan produksi pertanian yang cenderung mengalami penurunan hasil produksi maupun gagal panen. Tomat (Solanum lycopersicum L.) kultivar Servo merupakan tanaman hortikultura yang dikembangkan di Indonesia, tetapi perubahan iklim, seperti terjadinya kekeringan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan penurunan produksi tomat. Peningkatan tingkat pertumbuhan dan produksi tomat pada kondisi kekeringan dapat dilakukan dengan perbaikan teknik budidaya memanfaatkan pupuk hayati Trichoderma. Pupuk hayati Trichoderma membantu tanaman dalam melakukan penyerapan air dan unsur hara, khususnya pada lahan yang mengalami kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons fisiologis yang meliputi pertumbuhan dan tingkat produksi tanaman tomat kultivar ‘Servo” terhadap pemberian pupuk hayati Trichoderma pada kondisi kekeringan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis pemberian pupuk hayati Trichoderma yang terdiri dari T0: 0 gram; T1: 40 gram; dan T2: 60 gram. Faktor kedua yaitu tingkat kekeringan berdasarkan persentase  kapasitas lapang terdiri dari A1: 50% (kekeringan parah); A2: 75% (kekeringan sedang); dan A3: 100% (tanpa kekeringan). Parameter yang diamati dalam   penelitian ini yaitu meliputi tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, jumlah  daun, diameter buah, jumlah dan bobot buah yang dipanen per tanaman, berat basah  tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, berat kering akar, rasio akar tajuk, kadar klorofil dan karotenoid, kadar prolin, dan Indeks Stabilitas Membran (ISM). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan ? = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati Trichoderma secara signifikan (p?0,05) meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman, serta kadar prolin. Aplikasi pupuk hayati Trichoderma tidak memberikan perbedaan yang signifikan (p?0.05) pada kadar klorofil, karotenoid, dan indeks stabilitas membran (ISM) tanaman tomat kultivar Servo.

The production of agricultural food depends on climate conditions and sunlight levels throughout the year. The issue of global warming becomes a hindering factor in climate prediction in Indonesia, thus affecting the growth rate and agricultural production levels, which tend to decrease yields and lead to crop failures. Tomato (Solanum lycopersicum L.) cultivar Servo is a horticultural plant developed in Indonesia, but climate change, such as drought, results in inhibited growth and decreased tomato production. Increasing growth and production levels of tomatoes under drought conditions can be achieved by improving cultivation techniques using Trichoderma biofertilizer. Trichoderma biofertilizer assists plants in water and nutrient absorption, especially in drought-affected areas. This research aimed to determine the physiological responses, including growth and production levels of tomato plant cultivar Servo, to the application of Trichoderma biofertilizer under drought conditions. The study used an experimental method with a Completely Randomized Design consisting of two factors. The first factor was the Trichoderma biofertilizer application dosage consisting of T0: 0 grams; T1: 40 grams; and T2: 60 grams. The second factor was the level of drought based on field capacity percentage consisting of A1: 50% (high drought); A2: 75% (moderate drought); and A3: 100% (no drought). Parameters observed in the study included plant height, stem diameter, root length, leaf count, fruit diameter, number and weight of fruits harvested per plant, fresh weight of shoot, dry weight of shoot, fresh weight of roots, dry weight of roots, root to shoot ratio, chlorophyll and carotenoid levels, proline content, and Membrane Stability Index (ISM). Data analysis was performed using analysis of variance (ANOVA) followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) with ? = 0.05. The results showed that the application of Trichoderma biofertilizer significantly (p?0.05) increased plant growth and production yields, as well as proline content. The application of Trichoderma biofertilizer did not significantly differ (p?0.05) in chlorophyll and carotenoid levels also in Membrane Stability Index (ISM) of Servo tomato cultivar plants.

Kata Kunci : kekeringan, prolin, tomat, Trichoderma

  1. S1-2024-454759-abstract.pdf  
  2. S1-2024-454759-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-454759-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-454759-title.pdf