Laporkan Masalah

The Biden Administration's Perspective: Factors Prompting the Prolonged Negotiations for a Revised Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA)

Mayda Rahmania, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, S.I.P., M.A.(IR)

2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Donald Trump, menarik diri dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) pada tahun 2018, yang menyebabkan Iran mengembangkan energi dan senjata nuklir setelah menghentikannya pada tahun 2015. Pemerintahan Biden saat ini berjanji untuk kembali ke kesepakatan tersebut di awal masa jabatannya, tetapi sekarang memprioritaskan dua masalah penting terkait Iran yang disebutkan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken. Tesis ini mengeksplorasi alasan di balik dua prioritas pemerintahan Biden, yaitu perlakuan Iran terhadap para pemrotes dan dukungannya terhadap Rusia dalam invasi ke Ukraina, yang menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan pemerintahan Biden dalam negosiasi ulang JCPOA. Dengan menggunakan konstruktivisme, tesis ini mengklarifikasi pembentukan dan penerjemahan kepentingan nasional AS ke dalam kebijakan luar negeri. Pemerintahan Biden membentuk kepentingan nasionalnya dengan terus mengacu pada nilai-nilai inti AS, yaitu kebebasan, demokrasi, dan kedaulatan, dan menganggap dua isu Iran lebih terkait daripada negosiasi ulang JCPOA. Pemerintah AS juga mempertahankan identitas dan kredibilitasnya sebagai pembela hak asasi manusia dengan mengadopsi kebijakan luar negeri yang melayani dua isu penting tersebut daripada negosiasi ulang JCPOA, mengingat ketidakikutsertaan AS dalam perjanjian tersebut. Sikap ini membuat AS lebih mudah untuk tidak memprioritaskan JCPOA.

The United States, led by Donald Trump, withdrew from the Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) in 2018, causing Iran to develop its nuclear energy and weapons after halting it in 2015. The current Biden administration pledged to return to the deal early in his term, but now prioritizes two critical Iran-related issues mentioned by Secretary of State Antony Blinken. This thesis explores the reasons behind the Biden administration’s two priorities, namely Iran’s treatment of protestors and its support for Russia in the invasion of Ukraine, becoming essential factors for the Biden administration’s decision-making in the U.S.-Iran JCPOA renegotiations. Using constructivism, the thesis clarifies the formation and translation of U.S. national interests into foreign policies. The Biden administration shapes its national interests by continuously referring to the U.S. core values of liberty, democracy, and sovereignty, perceiving Iran’s two issues as more connected than the JCPOA renegotiations. The administration also maintains its identity and credibility as a human rights defender by adopting foreign policies catering to the two critical issues over the JCPOA renegotiations, given the U.S. non-participation in the agreement. This stance makes it easier for the U.S. to deprioritize the JCPOA.

Kata Kunci : the JCPOA, the Biden administration, Iran, the U.S, nuclear non-proliferation

  1. S1-2024-454597-abstract.pdf  
  2. S1-2024-454597-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-454597-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-454597-title.pdf