Laporkan Masalah

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Laboratorium Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam

Dwi Setyorini, dr. Agus Surono, Ph.D., M.Sc., Sp.T.H.T.K.L (K), Ari Prayogo Pribadi, ST., MT., Ph.D

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Laboratorium perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran, pelatihan, penelitian ilmiah, dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Di samping itu, laboratorium perguruan tinggi memiliki beberapa potensi bahaya antara lain fisik, kimia, biologi, dan psikologis. Manajemen keselamatan laboratorium di perguruan tinggi adalah tugas penting karena terkait dengan keselamatan pendidik, mahasiswa, keamanan properti, dan menjamin kelancaran jalannya pembelajaran dan penelitian. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada laboratorium perguruan tinggi sangat penting sebagai pedoman implementasi K3 sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan efisien untuk meningkatkan produktivitas serta mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada Laboratorium Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus (case study) dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen.
Hasil: Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium Manufaktur Politeknik Negeri Batam belum sepenuhnya diterapkan. Persyaratan perundangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja belum terpenuhi untuk masing-masing elemen baik pada tahap penetapan kebijakan, perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi serta peninjauan dan peningkatan kinerja K3. Kendala dalam menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada Laboratorium Manufaktur Politeknik Negeri Batam antara lain kurangnya sumber daya manusia, kurangnya program pelatihan K3, tidak ada anggaran khusus K3, dan kurangnya kesadaran terkait K3 pada pengguna laboratorium.
Kesimpulan: Laboratorium Manufaktur Politeknik Negeri Batam belum menerapkan sistem manajamen keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan dan standar. Perlu dilakukan mitigasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada Laboratorium Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam


Background: Higher education laboratories have an important role in learning activities, training, research and exploring science. In addition, higher education laboratories have several potential hazards, including physical, chemical, biological and psychological. Laboratory safety management in higher education is an important because it is related to the safety of educators, students, property security, and ensuring the smooth running of learning and research. The implementation of an occupational safety and health management system in higher education laboratories is very important as a guide for safety and health implementation so that it can create a safe and efficient work environment to increase productivity and reduce the risk of work accidents.
Objective: This study aims to analyze the implementation of the occupational safety and health management system in the manufacturing laboratory of the Politeknik Negeri Batam, mechanical engineering department.
Method: This study is a qualitative descriptive research with a case study research design. Data collection was carried out by interviews, observation, and document studies.

Results: The occupational safety and health management system at the Manufacturing Laboratory Politeknik Negeri Batam has not implemented. The requirements for the occupational safety and health management system regulation has been not followed for each element at the stages of policy determination, planning, implementation, monitoring and evaluation as well as reviewing and improving occupational safety and health performance. Problem in implementing an occupational safety and health management system at the Manufacturing Laboratory Politeknik Negeri Batam are a lack of human resources, a lack of training programs, no special occupational safety and health budget, and a lack of occupational safety and health awareness among laboratory users.

Conclusion: The Manufacturing Laboratory of Politeknik Negeri Batam has not implemented an occupational safety and health management system with regulations and standards. It is necessary to mitigate the occupational safety and health management system at the Manufacturing Laboratory of the Department of Mechanical Engineering, Politeknik Negeri Batam

Kata Kunci : Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, kecelakaan kerja, laboratorium, perguruan tinggi

  1. S2-2024-477264-abstract.pdf  
  2. S2-2024-477264-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-477264-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-477264-title.pdf