Sikap Petani Salak Pondoh terhadap Penerapan Smart-eco Bioproduction di Kelompok Tani Kusuma Mulya Kalurahan Girikerto Kapanewon Turi Kabupaten Sleman
ADISTY TRIA TRIYANA PUTRI, Dr. agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih;Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P
2024 | Skripsi | PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN
Tanaman
salak pondoh yang telah melewati usia produktifnya akan mengalami penurunan
produktivitas dan kualitas produk, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasinya adalah dengan menerapkan konsep smart-eco bioproduction
(SEB). Keberhasilan dari implementasi SEB
tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya sikap petani terhadap
penerapan SEB. Tujuan penelitian ini
adalah untuk 1) Mengetahui bagaimana sikap petani salak pondoh di
Kelompok Tani Kusuma Mulya terhadap konsep SEB, dan 2) Mengetahui elemen yang membentuk sikap petani
salak pondoh terhadap penerapan SEB. Metode penelitian yang digunakan yaitu
analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap
petani salak pondoh terhadap penerapan SEB menunjukkan sikap positif. Sikap
kognitif petani, pemahaman
terhadap pelaksanaan konsep SEB sudah terbentuk, tetapi belum memahami pengertian
SEB, pertanian organik, dan pertanian
cerdas secara definitif. Sikap afektif, petani menyukai budidaya organik
dan penerapan teknologi perangkap lalat buah sebagai bentuk implementasi SEB,
tetapi, terdapat merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan untuk sertifikasi organik. Sikap konatif, petani memiliki
kecenderungan perilaku terus melakukan budidaya salak secara organik dan
melakukan gerakan pengendalian lalat buah sebagai bentuk dari penerapan SEB.
Elemen yang membentuk sikap petani terhadap penerapan SEB adalah
pengalaman pribadi, pengaruh orang yang dianggap penting, dan keterpaan media
sosial.
Pondoh
salak plants that have passed their productive age will experience a decline in
productivity and product quality. One effort that can be made to overcome this
is by applying the concept of smart-eco bioproduction (SEB). The success of
implementing SEB is, of course, influenced by several factors, one of which is
farmer's attitudes toward implementing SEB. The aim of this research is to: 1)
Find out the attitude of Pondoh salak farmers in the Kusuma Mulya Farmer Group
towards the SEB concept, and 2) Identify the elements that shape the attitude
of Pondoh salak farmers towards the implementation of SEB. The research method
used is descriptive analysis with a qualitative approach. The research results
showed that the attitude of Pondoh salak farmers towards the implementation of
SEB was positive. Farmer's cognitive attitudes and understanding of the
implementation of the SEB concept have been formed, but they do not yet
definitively understand the meaning of SEB, organic farming, and smart farming.
Affective attitudes indicate that farmers like organic cultivation and the
application of fruit fly trap technology as a form of SEB implementation;
however, there are difficulties in meeting the requirements for organic
certification. Conative attitude shows that farmers have a behavioral tendency
to continue cultivating snake fruit organically and carrying out fruit fly
control movements as a form of implementing SEB. The elements that shape farmer's
attitudes towards implementing SEB include personal experience, the influence
of people who are considered important, and exposure to social media.
Kata Kunci : sikap, SEB, salak pondoh, petani