Laporkan Masalah

ASEAN's Regional Integration Journey in the Digital Sector Case Study: The Development of Central Bank Digital Currency (CBDC)

Farah Keysha Hanan, Dr. Dedy Permadi, S.I.P., M.A.

2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Globalisasi berdampak besar terhadap dinamika kerja sama regional, mendorong mereka untuk berevolusi dan beradaptasi agar tetap relevan di kancah internasional. Namun, sifat kerja sama regional yang dinamis dan mudah beradaptasi, yang bertindak sebagai ekspresi regionalisme baru, memerlukan diskusi lebih lanjut. Studi ini mengkaji respon ASEAN terhadap globalisasi melalui tahapan integrasi regional dan interaksinya dengan tren digital global, dengan penekanan khusus pada penggunaan teknologi digital dalam upaya integrasi yang sejalan dengan prinsip “new regionalism.” Bagian penting dari pengkajian ini adalah menentukan kelayakan penerapan  Central Bank Digital Currency (CBDC) di ASEAN melalui analisis dokumen rencaan induk The ASEAN Economic Community (AEC) dan kerangka kerja “Komunitas Digital ASEAN”. Hal ini termasuk meninjau tahap integrasi ASEAN berdasarkan konsep Jacques Pelkmans serta visi dan komitmennya terhadap inisiatif digital, khususnya CBDC. Hasil analisis menunjukkan konsistensi ASEAN terhadap non-sentralisasi, yang menunjukkan posisinya pada tahap Kawasan Perdagangan Bebas (FTA), namun dengan aspek-aspek tambahan yang melampaui FTA tradisional, yang dikenal sebagai FTA-plus. Selain itu, ASEAN mengupayakan integrasi yang lebih dalam dengan mendorong konektivitas digital, terutama di bidang jasa keuangan. Studi ini menunjukkan bahwa penerapan CBDC sejalan dengan ambisi digitalisasi ASEAN dan menyoroti potensinya untuk mencapai tujuan integrasi yang lebih luas.

Globalization has a profound impact on the dynamics of regional cooperation, prompting them to evolve and adapt in order to remain relevant in the international arena. However, regional cooperation's dynamic and adaptable nature, acting as an expression of new regionalism, needs more discussion. This study examines ASEAN's response to globalization through its regional integration stages and interaction with global digital trends, with a special emphasis on the use of digital technology in integration efforts that are in line with new regionalism principles. A crucial part of this examination is determining the feasibility of implementing Central Bank Digital Currency (CBDC) in ASEAN through document analysis of The ASEAN Economic Community (AEC) blueprints and the "ASEAN Digital Community" framework. This includes reviewing ASEAN's integration stage based on Jacques Pelkmans' concept as well as its visions and commitments to digital initiatives, particularly CBDC. The analysis results reveal ASEAN's consistency for non-centralization, indicating its position at the Free Trade Area (FTA) stage, however, with additional aspects that go beyond a traditional FTA, known as FTA-plus. Furthermore, ASEAN seeks deeper integration by fostering digital connectivity, notably in financial services. The study suggests that CBDC implementation aligns with ASEAN's digitalization ambitions and, highlights its potential to achieve broader integration aims.

Kata Kunci : Globalization, New Regionalism, Regional Integration, Digital Technology, CBDC

  1. S1-2024-454594-abstract.pdf  
  2. S1-2024-454594-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-454594-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-454594-title.pdf