Respons Petani Milenial terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kapanewon Seyegan Kabupaten Sleman
PRISTIANTI KRISNA GUSLIMANTASYA, Prof. Subejo, SP, M.Sc., Ph.D.;Ratih Ineke Wati, SP, M.Agr., Ph.D
2024 | Skripsi | PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempercepat digitalisasi dalam pertanian dengan memfasilitasi pertukaran informasi dan komunikasi yang cepat dan efisien. Digitalisasi pertanian erat kaitannya dengan petani milenial yang memiliki sifat adaptif terhadap teknologi. Penggunaan TIK di Indonesia cukup signifikan, salah satunya ditunjukkan oleh Kabupaten Sleman, DIY dengan persentase penggunaan TIK sebesar 64,09%. Namun, hanya 6,46 petani di Kabupaten Sleman yang menggunakan TIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons petani milenial di Kapanewon Seyegan dalam memanfaatkan TIK di Bidang pertanian. Metode penelitian yang digunakan yakni metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Penentuan sampel dilakukan dengan metode sensus yang berjumlah 58 petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani milenial memberikan respons positif terhadap pemanfaatan TIK di bidang pertanian. Respons ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor diantaranya pendidikan, persepsi, frekuensi penggunaan, dan aksesibilitas. Dari analisis yang dilakukan, respons petani milenial terhadap pemanfaatan TIK masih terkendala dalam menyesuaikan diri penggunaan TIK di bidang pertanian dan adanya perasaan khawatir dalam penggunaan TIK. Hal ini perlu dilakukan pengenalan bertahap melalui kegiatan sosialisasi, penyuluhan, atau demonstrasi langsung terkait seleksi informasi yang tersedia dalam TIK.
The development of information and communication technology has accelerated digitalization in agriculture by facilitating fast and efficient information exchange and communication. Agricultural digitalization is closely related to millennial farmers who have a natural inclination towards technology. In Indonesia, the usage of ICT is quite significant, as evident in Sleman Regency, DIY, where the percentage of ICT usage is 64.09%. However, only 6.46% of farmers in Sleman Regency use ICT. This study aims to determine the response of millennial farmers in Kapanewon Seyegan towards utilizing ICT in agriculture. The research method used a descriptive method with a quantitative approach conducted in Kapanewon Seyegan, Sleman Regency. Data collection was carried out by questionnaire interviews, observation, and literature study. The sample determination was carried out by the census method which amounted to 58 farmers. The results showed that most millennial farmers responded positively to the utilization of ICT in agriculture. This response is influenced by several factors including education, perception, frequency of use, and accessibility. However, the analysis conducted showed that millennial farmers' responses to ICT utilization are still constrained in adjusting to the use of ICT in agriculture, and there is a feeling of apprehension about using ICT. Therefore, it is essential to introduce the use of ICT gradually through outreach activities, extension, or direct demonstrations related to the selection of information available in ICT.
Kata Kunci : Respons, TIK, Petani Milenial, Faktor yang mempengaruhi