Hubungan Regimen dan Dosis Klozapin dengan Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta
PUPUT AG MAULANI, apt. Woro Harjaningsih, S.Si. Sp.FRS.
2024 | Skripsi | FARMASI
Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan kronis yang terjadi akibat abnormalitas struktur otak. Pasien skizofrenia rentan mengalami kekambuhan sehingga memerlukan rawat inap. Klozapin terbukti dapat mengurangi tingkat kekambuhan pada pasien skizofrenia. Namun terdapat variabilitas regimen dan dosis klozapin dalam pengobatan pasien skizofrenia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengeksplorasi hubungan regimen dan dosis klozapin dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dilakukan secara retrospektif dengan teknik accidental sampling. Data penggunaan antipsikotik klozpain dan data kekambuhan selama periode 1 Januari 2022 – 31 Desember 2023 diperoleh dari Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dengan bantuan lembar pengumpul data. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien, karakteristik penyakit, dan pola pengobatan klozapin, serta analisis statistik dengan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% digunakan untuk mengetahui hubungan regimen dan dosis klozapin dengan kekambuhan.
Pola penggunaan klozapin paling banyak adalah kombinasi klozapin dan risperidon dengan jumlah 40 pasien (41,67%) dan dosis klozapin paling banyak adalah kurang dari sama dengan 25 mg/hari dengan jumlah 52 pasien (54,17%). Analisis secara statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara regimen kombinasi klozapin (p = 1,000) dan dosis klozapin lebih dari 25 mg/hari (p = 0,234) dengan kekambuhan pasien skizofrenia.
Schizophrenia is a chronic psychiatric disorder caused by abnormalities in brain structure. Schizophrenia patients are prone to relapse and require hospitalization. Clozapine has been shown to reduce relapse in schizophrenia patients. There is variability in clozapine regimens and doses in the treatment of schizophrenia patients. This study aimed to determine and explore the relationship between regimen and dose of clozapine with the incidence of relapse in schizophrenia patients at the Grhasia Mental Hospital, Yogyakarta.
This research is a cross-sectional study conducted retrospectively using an accidental sampling technique. Data on the use of the antipsychotic clozapine and hospitalization data for the period 1 January 2022 – 31 December 2023 were obtained from the Medical Records Installation at Grhasia Mental Hospital Yogyakarta with the help of a data collection sheet. Data analysis was carried out descriptively to determine patient characteristics, disease characteristics, and clozapine treatment patterns, and statistical analysis using the Chi-Square test with a 95% confidence level was used to determine the relationship between regimen and dose of clozapine with the relapse.
The most frequent pattern of clozapine use was a combination of clozapine and risperidone with a total of 40 patients (41.67%) and the highest dose of clozapine was ? 25 mg/day with a total of 52 patients (54.17%). Statistical analysis showed that there was no significant relationship between clozapine combination regimen (p = 1,000) and clozapine dose >25 mg/day (p = 0.234) with the relapse of schizophrenia patients.
Kata Kunci : skizofrenia, regimen, dosis, klozapin, kekambuhan