Laporkan Masalah

PREVALENSI DIPYLIDIASIS TAHUN 2022 - 2023 DAN SEBARAN UMUR PENDERITA TAHUN 2023 PADA PASIEN ANJING DAN KUCING DI KLINIK HEWAN JOGJA

AUDIA ADISTI PARAMESTI, Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P.

2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Manusia dapat hidup berdampingan dengan mahkluk lain misalnya hewan peliharaan. Hubungan tersebut dapat mengakibatkan penularan penyakit yang disebut zoonosis. Salah satunya Dipylidiasis yang merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing Dipylidium caninum dan menyerang sistem pencernaan dan dapat ditularkan dari anjing dan kucing ke manusia. Menurut Companion Animal Parasite Council (2022) kasus Dipylidiasis di seluruh dunia memiliki prevalensi yang bervariasi antara 4,0% - 60% pada anjing, 1,8% - 52,7% pada kucing dan menurut Gutema et al (2021) prevalensi Dipylidiasis di Ethiopia sebesar 0,4% pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi Dipylidiasis pada pasien anjing dan kucing di Klinik Hewan Jogja tahun 2022 – 2023 serta sebaran umur pasien anjing dan kucing penderita Dipylidiasis di Klinik Hewan Jogja tahun 2023.

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari medical record pasien anjing dan kucing di Klinik Hewan Jogja pada tahun 2022 – 2023 yang kemudian data tersebut diolah dan ditabulasikan menggunakan Google Spreadsheets, lalu dihitung prevalensi tahun 2022 – 2023 serta sebaran umur pasien anjing dan kucing tahun 2023. Diagnosis dari penyakit Dipylidiasis dilakukan dengan pemeriksaan klinis dan laboratoris dengan pemeriksaan feses.

Prevalensi dari Dipylidiasis pada pasien anjing di Klinik Hewan Jogja tahun 2022 sebesar 0,37?n tahun 2023 sebesar 5,70%, sedangkan pada pasien kucing tahun 2022 sebesar 0,25?n tahun 2023 sebesar 2,97%. Sebaran umur pasien Dipylidiasis pada anjing di Klinik Hewan Jogja tahun 2023 yaitu 53 kasus (67%) pada anjing muda, 16 kasus (20%) pada anjing dewasa, dan 10 kasus (13%) pada anjing tua, sedangkan sebaran umur pasien kucing yaitu 131 kasus (75%) pada kucing kitten, 42 kasus (24%) pada kucing young adult, 1 kasus (1%) pada kucing mature adult, dan 0 kasus (0%) pada kucing senior.

Humans can coexist with other creatures such as pets. This realitionship can result in the transmission of diseases called zoonosis. Dipylidiasis is a parasitic infection caused by Dipylidium caninum that attacks digestive system and can be transmitted from dogs and cats to humans. Acording to Companion Animal Parasite Council (2022) Dipylidiasis cases in worldwide have a prevalence that varies between 4.0% - 60% in dogs, 1.8% - 52.7% in cats and acording to Gutema et al (2021) the prevalence of Dipylidiais in Ethiophia 0.4% in humans. This study aims to determine the prevalence of Dipylidiasis at the Klinik Hewan Jogja in 2022 – 2023 and to determine the age distribution of dog and cat patients with Dipylidiasis at the Klinik Hewan Jogja in 2023.

This study is uses data obtained from medical records of dog and cat patients at the Klinik Hewan Jogja in 2022 – 2023, then the data is processed and tabulated using Google Spreadsheets, then the prevalence rate in 2022 – 2023 and the age distribution of dog and cat patients in 2023 were calculated. The diagnosis of Dipylidiasis was made by clinical and laboratory examination with fecal examination.

The incidence of Dipylidiasis in canine patients at the Klinik Hewan Jogja in 2022 was 0.37% and in 2023 was 5.70%, while in feline patients in 2022 was 0.25% and in 2023 was 2.97%. The age distribution of Dipylidiasis patients in dogs at the Klinik Hewan Jogja in 2023 was 53 cases (67%) in young dogs, 16 cases (20%) in adult dogs, and 10 cases (13%) in old dogs, while the age distribution of cat patients was 131 cases (75%) in kitten, 42 cases (24%) in young adult cats, 1 case (1%) in mature adult cats, and 0 cases (0%) in senior cats.


Kata Kunci : prevalensi Dipylidiasis, zoonosis, sebaran umur, anjing dan kucing, Klinik Hewan Jogja

  1. S1-2024-455262-abstract.pdf  
  2. S1-2024-455262-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-455262-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-455262-title.pdf