Transformasi produk kriya kayu dari bahan limbah Desa Jombor-Pokak, Klaten

MULYANA, Boyke, Prof.Dr. R.M. Soedarsono

2004 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Secara harafiah, kriya merupakan hasil karsa manusia yang dikerjakan dengan menggunakan alat-alat sederhana, mengandalkan keterampilan tangan, dibuat pada industri atau sentra rumah tangga dan secara fungsional memiliki kegunaan tertentu. Berbagai produk kriya, termasuk produk kriya kayu telah dihasilkan di tanah air, turut membentuk kebudayaan material Indonesia. Produk kriya tersebut dalam perjalanan hidupnya terus menerus mengalami suatu proses perubahan. Kriya kayu Desa Jombor-Pokak, Klaten turut mengalami suatu proses transformasi. Terdapat sejumlah faktor yang mendorong dan penghambat proses transformasi di Desa Jombor. Dalam penelitian tesis ini ditemukan faktor-faktor pendorong antara lain (1) dorongan pasar, (2) kontak dengan kebudayaan lain, (3) adanya keinginan untuk berkembang, (4) sikap menghargai hasil karya sendiri, (5) penggunaan teknologi yang lebih maju, (6) adanya usaha untuk meningkatkan taraf hidup, serta (7) orientasi ke masa depan. Sedangkan faktor penghambat antara lain, (1) kurangnya informasi terhadap pasar kriya baru, (2) keterbatasan peralatan produksi, (3) kurangnya aspek pendanaan dalam produksi kriya kayu. Dari faktor pendorong dan penghambat tersebut diperoleh arah transformasi pada produk kriya kayu yang meliputi aspek produk, pasar, bahan kayu, dan proses produksi. Produk kriya kayu berbahan limbah mengalami transformasi dari semula kriya edukasi, berkembang menjadi kriya mainan, kemudian pada saat ini menjadi kriya suvenir. Kriya kayu Desa Jombor di masa mendatang masih akan terus mencari postur yang sesuai dengan tuntutan zamannya.

Literally, Handicraft is the result of human creative work by skillful hands using simple tools to create an object with a certain purpose. It could be produced in large industries or in home industries. Many Handicraft products including wood products that have been produced locally contributed a great deal to the culture of Indonesia. Through time it has evolve and develop constantly. Wood Handicraft in the village of Jombor-Pokak, Klaten is also experiencing the process of transformation and this thesis has found several factors that influenced the development. The positive factors are: (1) Market sentiment (2) Cultural interaction, (3) Desire to develop, (4) Appreciation of their products, (5) Using advance equipment, (6) Desire to upgrade their livelihood, (7) Preparing for the future. The negative factors are : (1) Lack of information on market developments, (2) Limited production equipment, (3) Lack of funding. From the factors above, we can find the transformation trend of the wood handicraft, which covers the aspects of product, market, material and the production process. The products that use recycled material has transformed from an educational handicraft to a toy and later as a souvenir. Wood handicraft of Jombor will always continue to develop to fulfill its needs and to find its place in the future.

Kata Kunci : Seni Kriya Kayu,Bahan Limbah