Nilai Ruang Pada Kawasan Kampung Pelangi Kota Semarang
SALMA ISMA NABILLA, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D., IPU.
2024 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Pertumbuhan penduduk di kota-kota negara berkembang menyebabkan urbanisasi yang masif dan memicu pembentukan kampung-kampung kota seperti Kampung Pelangi di Kota Semarang. Dalam menanggapi masalah permukiman dan ekonomi yang timbul, Pemerintah Kota Semarang merespons dengan meluncurkan program kampung tematik. Kampung Pelangi yang sebelumnya dikenal sebagai Kampung Wonosari terpilih sebagai salah satu lokasi program ini. Kampung Pelangi yang dahulu terkenal sebagai kampung kumuh dan sangar ternata menyimpan sejarah berdirinya Kota Semarang. Kampung ini juga bagian dari kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota yang merupakan kawasan pemakaman kota terbesar di Semarang sehingga mempengaruhi adaptasi masyarakat dengan lingkungan sekitarnya. Posisi Kampung Pelangi juga eksis di fungsi lahan bangunan formal dan modern tetapi Kampung Pelangi masih berupa permukiman organik berarsitektur tentacular dengan cara hidup tradisional.
Penelitian dilakukan dengan induktif kualitatif dengan tujuan untuk mengeksplorasi nilai ruang pada kawasan Kampung Pelangi. Dari unit amatan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi tema yang akan diolah menjadi konsep perumusan nilai ruang Kampung Pelangi. Nilai ruang yang terdapat di Kampung Pelangi adalah nilai makarya, nilai urip lan manggon, dan nilai budaya rakyat. Ketiga nilai ini tercipta karena adanya interaksi manusia, ruang dan kegiatan yang mereka lakukan pada kawasan kampung. Terbentuknya nilai ruang ini dapat memperkuat eksistensi Kampung Pelangi di tengah Kota Semarang.
Kata Kunci : Nilai Ruang, Kampung Kota, Kampung Pelangi