Hubungan Antara Riwayat Penyakit Alergi dengan Kejadian KIPI Vaksin COVID-19 pada Anak Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sleman
YANA MULIANA, apt. M Novrizal Abdi S., M.Eng., Ph.D; apt. Anna Wahyuni W., MPH., Ph.D
2024 | Skripsi | FARMASI
Alergi merupakan reaksi hipersensitivitas yang dapat ditandai dengan terjadinya mekanisme imunologis akibat induksi oleh IgE yang spesifik terhadap alergen tertentu, yang berikatan dengan sel mast. Sebagian besar penyakit alergi terjadi pada masa anak-anak. Penyakit alergi yang sering muncul pada anak-anak yaitu dermatitis atopi, asma, dan rhinitis alergi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian alergi, faktor risiko, alergen pemicu dan kecenderungan alergi terhadap munculnya alergi pada anak-anak sekolah menengah atas di Kabupaten Sleman berdasarkan persepsi masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode observasional dan dilakukan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Sampel sekolah ddiambil dengan menggunakan metode random sampling kemudian menggunakan metode convenience sampling untuk subjek penelitian berupa anak-anak usia 15 sampai dengan 19 tahun yang diambil dari 6 sekolah menengah atas di Kabupaten Sleman. Responden yang dilibatkan adalah orang tua atau wali siswa sekolah menengah atas yang mengisi kuesioner online melalui Google Form. Kuesioner diuji validitasnya terlebih dahulu menggunakan uji validitas konten dan uji face validity. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif, kemudian analisis bivariat pada faktor risiko dan hubungan kecenderungan alergi dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin COVID-19.
Hasil penelitian pada 167 responden menunjukkan gambaran kejadian alergi sebesar 44,31%. Hasil diagnosis dokter dan perspektif responden menunjukkan jenis alergi berupa alergi suhu, debu, makanan/minuman, dan obat. Obat-obatan yang sering digunakan oleh subjek untuk meredakan dan mencegah alergi yaitu golongan antihistamin berupa CTM dan cetirizine. Dari hasil penelitian didapatkan subjek yang memiliki riwayat alergi pada keluarga inti sebanyak 44 anak dengan nilai p<0> Relative Risk (RR) sebesar 2,51. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor genetik meningkatkan risiko timbulnya alergi pada anak. Hubungan kecenderungan alergi dengan kejadian KIPI vaksin COVID-19 didapatkan nilai p sebesar 0,848 yang menunjukkan bahwa kecenderungan alergi terhadap KIPI vaksin COVID-19 tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.
Allergy is a hypersensitivity reaction which can be characterized by the occurrence of an immunological mechanism due to induction by IgE specific to certain allergens, which binds to mast cells. Most allergic diseases occur in childhood. Allergic diseases that often appear in children are atopic dermatitis, asthma and allergic rhinitis. The aim of this research is to determine the description of the incidence of allergies, risk factors, allergen triggers and the tendency to develop allergies in high school children in Sleman Regency based on public perception.
This research used an observational method and carried out a cross-sectional approach. School samples were taken using a random sampling method and then using a convenience sampling method for research subjects in the form of children aged 15 to 19 years taken from 6 high schools in Sleman Regency. The respondents involved were parents or guardians of high school students who filled out an online questionnaire via Google Form. The questionnaire was tested for validity first using a content validity test and a face validity test. The data obtained was processed and analyzed descriptively, then bivariate analysis on risk factors and the relationship between allergic tendencies and Post-Immunization Adverse Events (AEFI) of the COVID-19 vaccine.
The results of research on 167 respondents showed an allergy incidence of 44.31%. The results of the doctor's diagnosis and the respondent's perspective show that the types of allergies are temperature, dust, food/drink and drug allergies. The drugs often used by subjects to relieve and prevent allergies are antihistamines in the form of CTM and cetirizine. From the research results, it was found that 44 children had a history of allergies in the nuclear family with a p value <0>
Kata Kunci : Alergi, Anak, Angka Kejadian, Alergen, Faktor Risiko