Pengaruh Edukasi Hidup Sehat dan Implementasi Self Monitoring Chart Diabetes Melitus Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader di Padukuhan Gowok Yogyakarta
Dian Anggraini, Dr. apt. Nanang Munif Yasin, M. Pharm
2024 | Skripsi | FARMASI
Diabetes Melitus merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat indonesia. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan kader terhadap manajemen penyakit diabetes melitus dapat meningkatkan terjadinya komplikasi yang lebih buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, pengaruh edukasi hidup sehat menggunakan buku dan video diabetes melitus terhadap pengetahuan kader serta penerapan self monitoring chart di Padukuhan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-experiment. Data diambil dari kuesioner, observasi, dan wawancara. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kader di Padukuhan Gowok yang berjumlah 19 kader. Sedangkan tingkat keterampilan dinilai dengan observasi langsung. Analisis data menggunakan metode Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi terdapat 10% tingkat pengetahuan tergolong tinggi kemudian setelah diberikan naik menjadi 89%, 16% tingkat pengetahuan tergolong rendah kemudian setelah diberikan naik menjadi 0%, dan 74% tingkat pengetahuan tergolong sedang kemudian setelah diberikan naik menjadi 11%. Edukasi hidup sehat diabetes melitus memberikan pengaruh terhadap tingkat pengetahuan kader yang dibuktikan dengan Wilcoxon Signed Rank Test (p=0,000). Hasil yang diperoleh untuk keterampilan didapatkan hasil sebagian kader di Padukuhan terampil melakukan self monitoring chart dengan benar (100%), dan sebagian kader masuk dalam kategori baik.
Diabetes Mellitus is a prevalent health issue affecting many Indonesians, and the lack of knowledge and skills among cadres regarding its management can lead to more severe complications. This research, employing a quantitative quasi-experimental design, aims to assess the level of knowledge among cadres, the impact of healthy living education using diabetes mellitus books and videos, and the application of self-monitoring charts in Padukuhan Gowok. Data, obtained from questionnaires, observations, and interviews, were collected from the entire cadre population in Padukuhan Gowok, totaling 19 individuals. Skill levels were evaluated through direct observation, and data analysis utilized the Wilcoxon Signed Rank Test method.
The study revealed that before education, 10% of cadres had a high level of knowledge, which increased to 89?ter the intervention. Similarly, 16% had low knowledge before, but this dropped to 0?terward. Additionally, 74% had medium knowledge before, and this increased to 11?ter education. The impact of diabetes mellitus healthy living education on cadres' knowledge was statistically significant, as demonstrated by the Wilcoxon Signed Rank Test (p=0.000).
Regarding skills, the results indicated that all cadres in Padukuhan were proficient in correctly implementing self-monitoring charts (100%), and some were categorized as having good skills
Kata Kunci : Diabetes Melitus, Edukasi, Pengetahuan, Self monitoring chart, Kader