Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat 2.5 – 3.25 % terhadap Sintesis Para-Aminofenol dari Beta-fenilhidroksilamina melalui Reaksi Bamberger
WARDA FATIN NABILA, Dr. Hilda Ismail, M. Si., Apt.
2024 | Skripsi | FARMASI
Parasetamol
adalah salah satu obat yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Parasetamol dapat
disintesis dari senyawa p-aminofenol yang merupakan intermediate
penting. Sintesis p-aminofenol
dapat dilakukan melalui rute reaksi penataan ulang Bamberger dalam media asam. Media asam yang umum digunakan adalah asam sulfat dengan konsentrasi 3%
hingga 30%. Penggunaan konsentrasi asam yang tinggi menghasilkan rendemen yang
tinggi, akan tetapi memiliki konsekuensi terhadap penambahan basa dan limbah
yang banyak. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh
konsentrasi asam sulfat terhadap pembentukan rendemen p-aminofenol apabila
konsentrasi asam diturunkan dibawah 3%.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan
mensintesis senyawa p-aminofenol dari ?-fenilhidroksilamina
dalam 4 variasi konsentrasi asam sulfat, yaitu 2,5%,
2,75%, 3%, dan 3,25%. Analisis didapatkan dengan teknik sampling pada interval
waktu tertentu untuk melihat pengaruh konsentrasi asam terhadap rendemen p-aminofenol
yang didapatkan. Konsentrasi asam sulfat optimum dipilih berdasarkan
pertimbangan rendemen p-aminofenol tertinggi dan jumlah basa yang
digunakan. Konfirmasi senyawa p-aminofenol dibuktikan dengan uji
organoleptis, titik lebur, KLT, spektroskopi IR, dan <!--[if gte msEquation 12]>
Hasil penelitian pada sintesis p-aminofenol
menggunakan asam sulfat 2,5% menghasilkan rendemen sebesar 67,46%, asam sulfat
2,75% menghasilkan rendemen sebesar 57,63%, asam sulfat 3% menghasilkan
rendemen sebesar 27,86%, dan asam sulfat 3,25% menghasilkan rendemen sebesar
27,46%. Asam sulfat 2,5% dipilih menjadi konsentrasi optimum dalam penelitian ini dan digunakan
kembali dalam sintesis p-aminofenol dalam kondisi optimum. Rendemen p-aminofenol
yang dihasilkan dari kondisi optimum adalah 40,55%. Hasil uji organoleptis,
titik lebur, KLT, dan spektroskopi IR mengkonfirmasi senyawa sintesis adalah
senyawa p-aminofenol yang dikehendaki. Hasil uji <!--[if gte msEquation 12]>
Paracetamol is one of the
drugs that is widely consumed in Indonesia. Paracetamol can be synthesized from
p-aminophenol compounds which are important intermediates. Synthesis of p-aminophenol
can be carried out via the Bamberger rearrangement reaction route in acidic
media. The acid medium commonly used is sulfuric acid with a concentration of
3% to 30%. The use of high acid concentrations produces high yields, but has
consequences for the addition of bases and large amounts of waste. Therefore,
the aim of this research is to see the effect of sulfuric acid concentration on
the formation of p-aminophenol yield if the acid concentration is
reduced below 3%.
This research was carried out
experimentally by synthesizing the p-aminophenol compound from
?-phenylhydroxylamine in 4 variations of sulfuric acid concentration, namely
2.5%, 2.75%, 3% and 3.25%. Analysis was obtained using a sampling technique at
certain time intervals to see the effect of acid concentration on the yield of p-aminophenol
obtained. The optimum sulfuric acid concentration was chosen based on
consideration of the highest yield of p-aminophenol and the amount of
base used. Confirmation of the p-aminophenol compound was proven by
organoleptic tests, melting point, TLC, IR spectroscopy, and <!--[if gte msEquation 12]>
The
research results synthesis of p-aminophenol using 2.5% sulfuric acid
produced a yield of 67.46%, 2.75% sulfuric acid produced a yield of 57.63%, 3%
sulfuric acid produced a yield of 27.86%. %, and 3.25% sulfuric acid produced a
yield of 27.46%. 2.5% sulfuric acid was chosen to be the optimum concentration
in this study and was reused in the synthesis of p-aminophenol under
optimum conditions. The yield of p-aminophenol produced under optimum
conditions was 40.55%. The results of organoleptic tests, melting point, TLC,
and IR spectroscopy confirmed that the synthetic compound was the desired p-aminophenol
compound. Meanwhile, the results
of the <!--[if gte msEquation 12]>
Kata Kunci : p-aminofenol, reduksi nitrobenzena, penataan ulang Bamberger, asam sulfat, katalisator