Perubahan Relasi dan Strategi Adaptasi pada Anak Pasca Perceraian Orangtua
Nadia Shafa Ratnasari, Wahyu Kustiningsih, M. A.
2024 | Skripsi | Sosiologi
Tingginya angka perceraian di Indonesia turut meningkatkan kerentanan anak mengalami situasi tidak menyenangkan pasca perceraian. Situasi tersebut mampu menciptakan ketidaknyamanan dalam rumah disebabkan berbagai perubahan sebagai hasil dari perceraian. Akan tetapi, tidak semua anak memandang perceraian orangtuanya sebagai hal tidak baik bagi keluarganya, diantaranya juga melihat bahwa tidak ada pilhan lain selain bercerai demi kebaikan masing-masing orangtuanya. Studi ini melihat bagaimana perubahan relasi hasil dari perceraian orangtua menciptakan ketidaknyamanan dalam proses tumbuh kembang anak dengan orangtua bercerai. Melalui perubahan relasi dalam keluarga, anak menyadari beragamnya kekurangan yang hadir bersamaan dengan perpisahan orangtua mereka. Mengingat kompleksnya kekurangan tersebut, anak dalam studi ini berusaha memenuhi kebutuhan pasca perceraian tanpa memaksakan keterlibatan orangtua kandung di setiap momen anak dengan berbagai strategi adaptasi sosial yang membantu mereka tumbuh baik hingga saat ini. Studi ini menunjukkan adanya proses pemulihan berkepanjangan bagi anak dengan pengalaman perceraian orangtua disebabkan keterbatasan-keterbatasan yang hadir sebagai efek dari perceraian itu sendiri. Meski peristiwa traumatis dalam keluarga anak telah berlalu sedemikian lamanya, anak masih terkadang terjebak bayangan masa lalu dari peristiwa perceraian orangtua mereka.
The high divorce rate in Indonesia increases the vulnerability of children to unpleasant situations after divorce. This situation can create discomfort in the home due to various changes resulting from divorce. However, not all children perceive their parents’ divorce as detrimental to the family; some also recognize that divorce may be the best option for each parent’s well-being. This study examines how changes in relationships resulting from parental divorce contribute to discomfort in the developmental process of children with divorced parents. Through shifts in family dynamics, children become aware of the various disadvantages accompanying their parents’ separation. Given the complexity of these challenges, the children in this study endeavored to meet their post-divorce needs without necessitating constant involvement from their biological parents. They employed various social adaptation strategies that facilitated their continued growth. This study demonstrates that children with experiences of parental divorce undergo a prolonged recovery process due to the inherent limitations resulting from divorce itself. Although the traumatic event in the child’s family may have occured long ago, the child may still find themselves occasionally ensnared in the shadows of their parents’ past divorce.
Kata Kunci : Pasca Perceraian, Perubahan Relasi, Anak, Perceraian Orangtua