Indeks Kealamian Agroforestri Berbasis Mahoni di Banaran, Playen Gunungkidul
Ghevira Zahira Shofa, Priyono Suryanto; Ronggo Sadono
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Agroforestri merupakan salah satu
metode pengelolaan lahan yang diterapkan di Indonesia sebagai upaya dalam
rehabilitasi dan konservasi lahan, salah
satunya pada kawasan hutan rakyat di Banaran, Playen, Gunungkidul. Tujuan
penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur vegetasi, komposisi jenis,
dimensi pertumbuhan pohon, dan teknik-teknik silvikultur
yang digunakan dalam pengelolaan lahan, serta menentukan nilai kealamian
agroforestri berbasis mahoni dan menghitung simpanan karbon.
Penelitian dilakukan pada unit lahan
yang ditentukan menggunakan metode purposive
sampling. Kriteria unit lahan adalah lebih dari 50?gian unit lahan
didominasi oleh jenis mahoni dan unit lahan sesuai dengan kelas luas lahan
yaitu luas lahan kecil dari 500 m², 500 – 750
m², dan besar dari
750 m². Setiap kelas luas terdiri dari dua unit lahan dengan tumpangsari aktif
dan dua unit lahan dengan tumpangsari tidak aktif. Data yang dikumpulkan yaitu
identitas individu pohon, data sosial, dan kondisi unit lahan. Data dianalisis
dengan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil analisis menunjukkan setiap unit
lahan memiliki struktur vegetasi dan komposisi jenis penyusun yang berbeda. Jenis
yang mendominasi pada setiap unit lahan adalah mahoni yang ditunjukkan oleh
tinggi indeks nilai penting mahoni pada setiap tingkat pertumbuhan pohon. Individu
pohon yang ada pada setiap unit lahan juga memiliki nilai kestabilan pohon yang
berbeda karena dipengaruhi oleh kerapatan dimensi pohon yaitu diameter dan
tinggi. Pada unit lahan dengan tumpangsari aktif, terdapat penerapan teknik
silvikultur yaitu pemilihan jenis, pemeliharaan, pemanenan,
serta pengendalian hama dan penyakit. Hasil
analisis juga menunjukkan perbedaan pada nilai kealamian unit lahan. Unit lahan
dengan tumpangsari aktif memiliki nilai kealamian 3 dan 4, unit lahan dengan
tumpangsari tidak aktif memiliki nilai kealamian 6 dan 7. Perbedaan nilai
kealamian terlihat dari aktif dan tidak aktifnya tumpangsari pada suatu unit
lahan. Seiap unit lahan juga memiliki simpanan karbon yang berbeda. Perbedaan
ini dipengaruhi oleh kerapatan tegakan dan dimensi pohon pada suatu unit lahan.
Agroforestry is one of the land
management methods as a way in land rehabilitation and conservation, one of
them is a forest area in Banaran, Playen Gunungkidul. This research aims to
identify vegetation structure, species composition, tree growth dimensions,
silvicultural techniques, naturalness index of mahagony-based agroforestry and
carbon stocks calculations.
The research was conducted on
land units that were selected using a purposive sampling method. The
criteria for land units were that more than 50% of the land unit was dominated
by mahogany species and the land unit fit into the land area class, that is,
smaller than 500 m², 500 - 750 m², and larger than 750 m². Each size class
consists of two land units with intercropping and two land units without
intercropping. Data collected were individual tree identity, social data, and
land unit conditions. Data were analyzed using quantitative and qualitative
descriptive methods.
The analysis shows that each land
unit has a different vegetation structure and species composition. The
dominating species in each land unit is mahogany as indicated by the high
importance index of mahogany at each tree growth level. Individual trees in each
land unit also have different tree stability indexes because they are
influenced by the density of tree dimensions, namely diameter and height. In
land units with active intercropping, there is the implementation of
silvicultural techniques, there are species selection, plant care , harvesting,
and pest and disease control. The results of the analysis also show differences
in the index of the naturalness of the land unit. Land units with intercropping
have naturalness index 3 and 4, land units without intercropping have naturalness
index 6 and 7. The difference in naturalness index can be seen from the
intercropping on a land unit. Each land unit also has different carbon storage.
This difference is influenced by stand density and tree dimensions in a land
unit.
Kata Kunci : agroforestri, struktur vegetasi, komposisi jenis, nilai kealamian, simpanan karbon