Hubungan Keterbukaan Diri di Media Sosial dan Kesejahteraan Subjektif yang di Mediasi oleh Dukungan Sosial dalam Jejaring Sosial pada Kelompok Remaja Akhir

Ayu Sarastika, Restu Tri Handoyo, S.Psi, M.Psi., Ph.D., Psikolog

2024 | Skripsi | PSIKOLOGI

Interaksi seperti suka dan komentar melalui media sosial dianggap dapat membuat perilaku keterbukaan diri berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif melalui mekanisme tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara keterbukaan diri di media sosial dan kesejahteraan subjektif yang dimediatori oleh dukungan sosial dalam jejaring sosial. Subjek penelitian ini mencangkup 289 remaja (222 perempuan & 67 laki-laki) berusia 18-22 tahun. Alat ukur penelitian meliputi Skala Keterbukaan Diri di Media Sosial, Skala Kesejahteraan Subjektif dan Skala Dukungan Sosial dalam Jejaring Sosial. Menggunakan Process Macro for SPSS untuk menganalisis data, penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dalam jejaring sosial merupakan mediator hubungan keterbukaan diri di media sosial dan kesejahteraan subjektif.

Social media interactions, such as comments and liked posts are considered to be able to influence self-disclosure behavior through some mechanisms. This study was aimed at finding whether social support on social networks can moderate the association between adolescent self-disclosure on social media and adolescent subjective well-being. Participants of this study were 289 adolescents (222 females & 67 males) aged 18-22 years old. The scales used in this study include the Self-Disclosure Scale in Social Media, the Subjective Welfare Scale, and the Social Support Scale in Social Networking. Using Process Macro for SPSS to analyze the data, this study found that the relationship between self-disclosure on social media and subjective well-being is proven to be mediated by social support in social networks.

Kata Kunci : media sosial, kesejahteraan subjektif, remaja