Laporkan Masalah

Konflik Batin dan Cara Pengatasan Perilaku Masturbasi pada Anak Putri Ustad Penghafal Al-Qur'an

Anisa Anggitasari, Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D., Psikolog

2024 | Skripsi | PSIKOLOGI

Dorongan seksual dapat muncul pada siapa saja termasuk seorang anak putri ustad penghafal Al-Qur'an. Bentuk penyaluran dorongan seksual yang mudah dilakukan adalah masturbasi. Namun, melakukan masturbasi memberikan konsekuensi batin pada individu dengan latar belakang agamis. Oleh karena itu, penelitian ini mencari tahu pengalaman konflik batin serta cara pengatasan dari perilaku masturbasi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat masa konflik batin perilaku masturbasi yang dialami, yaitu masturbasi di masa pubertas, masturbasi di masa mendapat pelecehan seksual, masturbasi di masa berpacaran, dan masturbasi di masa sekarang. Konflik batin di setiap masa sama, terjadi akibat pertentangan untuk memenuhi kebutuhan seksual atau mempertahankan citra diri sebagai anak putri ustad yang seharusnya terhindar dari perilaku masturbasi. Tuntutan yang bertentangan memberikan rasa tidak nyaman sehingga partisipan memiliki cara untuk mengatasi hal tersebut. 

Sexual desire can appear in anyone, including a daughter of a Qur'an-memorizing ustad. An easy form of distribution of sexual desire is masturbation. However, masturbation has inner consequences for individuals with religious backgrounds. Therefore, this research seeks to find out the experience of inner conflict and how to overcome masturbation behavior. This research uses a qualitative method with a case study approach. The results showed that there were four periods of the inner conflict of masturbation behavior experienced, such as masturbation during puberty, masturbation during sexual harassment, masturbation during dating, and masturbation in the present. The inner conflict in each period is the same, occuring due to the conflict of fulfilling sexual needs or maintaining a self-image as the daughter of an ustad who should avoid masturbatory behavior. Conflicting demands provide a sense of discomfort so participant have ways of coping. 

Kata Kunci : masturbasi, konflik batin, cara mengatasi masturbasi, anak putri ustad, penghafal Al-Qur'an, masturbation, inner conflict, ways to cope with masturbation, ustad's daughter, Qur'an memorizer

  1. S1-2024-445926-abstract.pdf  
  2. S1-2024-445926-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-445926-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-445926-title.pdf