Evaluasi Penggunaan dan Luaran Klinis Sefotaksim secara Empiris pada Pasien Anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Akademik UGM
SALSABILA FIRDAUSA RAFIDA, Prof. Dr. apt. Zullies Ikawati
2024 | Skripsi | FARMASI
Sefotaksim menjadi antibiotik yang banyak digunakan pada pasien anak rawat inap. Tingginya penggunaan sefotaksim secara empiris memerlukan perhatian untuk meningkatkan efektivitas terapi dan mencegah resistensi antimikroba. Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil, kesesuaian berdasarkan pedoman, dan hubungan kesesuaian dengan luaran klinis penggunaan sefotaksim secara empiris pada pasien anak di instalasi rawat inap RSA UGM.
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel diambil dari rekam medis pasien anak rawat inap yang mendapatkan sefotaksim pada periode Agustus 2022-Desember 2023 sesuai kriteria inklusi. Subjek penelitian sebanyak 101 data rekam medis pasien dianalisis secara deskriptif dan dievaluasi menggunakan Pedoman Penggunaan Antibiotik RSA UGM 2018, Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2009, Pedoman Penggunaan Antibiotik Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2021, dan MIMS. Uji Chi-square dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan kesesuaian penggunaan dan luaran klinis.
Sefotaksim secara empiris paling banyak digunakan untuk penyakit infeksi saluran pernapasan (68,3%). Evaluasi kesesuaian penggunaan yang termasuk tepat pasien 100%, tepat obat 92,1%, dan tepat regimen dosis 98,9%. Luaran klinis pasien setelah menggunakan sefotaksim 72 jam menunjukkan membaik 88,1?n tidak membaik 11,9%. Tidak terdapat hubungan signifikan antara kesesuaian penggunaan sefotaksim secara empiris pada kriteria tepat obat dan tepat regimen dosis dengan luaran klinis pasien (p>0,05).
Cefotaxime is a widely used antibiotic for hospitalized pediatric patients. The high use of empirical cefotaxime requires attention to increase the effectiveness of therapy and prevent antimicrobial resistance. This study aims to determine the profile, appropriateness based on guidelines, and relation between appropriateness to clinical outcomes of empirical cefotaxime in hospitalized pediatric patients at RSA UGM.
This study is cross sectional study with retrospective data collection. Samples were taken from medical records of hospitalized pediatric patients who received cefotaxime in the period August 2022-December 2023 according to inclusion criteria. The research subjects of 101 patients medical record data were analyzed descriptively and evaluated using the 2018 RSA UGM Antibiotic Use Guidelines, 2009 IDAI Medical Service Guidelines, Indonesian Minister of Health Regulation Number 28 of 2021 Antibiotic Use Guidelines, and MIMS. The Chi-square test was used to see the significant relation between appropriateness of use and clinical outcomes.
Empirical cefotaxime is most used for respiratory infectious disease (68.3%). Evaluation of the appropriateness of use including 100% appropriate patient, 92.1% appropriate drug, and 98.9% appropriate dosage regimen. The clinical outcome of patients after using cefotaxime for 72 hours showed improvement 88.1% and no improvement 11.9%. There is no significant relation between the appropriateness of use of empirical cefotaxime on the appropriate drug and appropriate dosage regimen criteria with clinical outcomes of patients (p>0.05).
Kata Kunci : sefotaksim, evaluasi, luaran klinis, anak rawat inap