Electrospun Nanofiber Berbasis Polyvinyl Alcohol (PVA)/Moringa Oleifera/Coffee Bean sebagai Pembalut Luka yang Potensial
ELDIANA RULLY ARSETIYANI, Dr.Eng. Ahmad Kusumaatmaja, S.Si., M.Sc.
2024 | Skripsi | FISIKA
Telah dilakukan penelitian terkait penggunaan larutan larutan daun Moringa
oleifera (MOL) dan larutan biji kopi arabika (CB) sebagai pelarut dalam pembuatan
nanofiber polyvinyl alcohol (PVA) bertujuan untuk mempelajari efek muatan
senyawa bioaktif terhadap kemampuan penghambatan bakteri dari nanofiber PVA
sehingga berpotensi sebagai material pembalut luka. Penelitian ini meliputi
fabrikasi dan karakterisasi nanofiber PVA dengan 7 variasi rasio MOL:CB sebagai
pelarut (PVA murni (0:0), PVA/MOL/CB (100:0), (80:20), (70:30), (60:40),
(50:50), (0:100)) dengan metode electrospinning. Morfologi dan struktur membran
nanofiber PVA/MOL/CB yang dihasilkan bebas manik dan kontinu berdasarkan
hasil pengujian SEM. Hasil pengukuran diameter menunjukkan kecenderungan
peningkatan seiring dengan adanya penambahan MOL dan CB dengan rasio 60:40
merupakan membran nanofiber PVA dengan morfologi terbaik dan muatan MOL
dan CB yang paling optimal. Hasil FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi MOL
dan CB pada hasil nanofiber PVA/MOL/CB mengindikasikan keberhasilan
penambahan senyawa bioaktif MOL dan CB pada nanofiber PVA. Berdasarkan
hasil pengujian WCA, dihasilkan membran nanofiber PVA/MOL/CB bersifat
hidrofilik sehingga sesuai untuk penyerapan cairan pada luka. Selain itu,
penambahan MOL dan CB meningkatkan hidrofilisitas dari nanofiber PVA
ditunjukkan dengan nilai WCA yang semakin menurun. Dari penelitian ini,
diperoleh bahwa kombinasi MOL dan CB sebagai pelarut dalam pembuatan
nanofiber PVA meningkatkan kemampuan nanofiber dalam menghambat bakteri E.
Coli dengan zona hambat sebesar (1,3 ± 0,3) mm pada kerapatan sel 8,00 x 1010
hingga mampu menghambat pada kerapatan sel sebesar 8,00 x 1012
dengan nilai
zona hambat sebesar (0,7 ± 0,2) mm dan bakteri S. Aureus dengan zona hambat
sebesar (0,5 ± 0,5) mm pada kerapatan sel 8,16 x 1010 sehingga meningkatkan
potensinya sebagai material pembalut luka.
Research has been conducted related to the use of Moringa oleifera leaf
solution (MOL) and Arabica coffee bean solution (CB) as solvents in the
manufacture of polyvinyl alcohol (PVA) nanofiber with the aim of studying the
effect of bioactive compound loading on the bacterial inhibition ability of PVA
nanofiber so that it has the potential as a wound dressing material. This research
includes fabrication and characterization of PVA nanofiber with 7 variations of
MOL:CB ratio as solvent (pure PVA (0:0), PVA/MOL/CB (100:0), (80:20),
(70:30), (60:40), (50:50), (0:100)) by electrospinning method. The morphology and
structure of PVA/MOL/CB nanofiber membranes produced are bead-free and
continuous based on SEM testing results. The diameter measurement results show
an increasing trend along with the addition of MOL and CB with a ratio of 60:40 is
the PVA nanofiber membrane with the best morphology and the most optimal MOL
and CB content. FTIR results show the presence of MOL and CB functional groups
in the PVA / MOL / CB nanofiber results indicating the success of the addition of
MOL and CB bioactive compounds in PVA nanofiber. Based on the WCA test
results, the resulting PVA/MOL/CB nanofiber membrane is hydrophilic, so it is
suitable for fluid absorption in wounds. In addition, the addition of MOL and CB
increases the hydrophilicity of PVA nanofiber shown by the decreasing WCA
value. From this study, it was found that the combination of MOL and CB as
solvents in the preparation of PVA nanofiber increases the ability of nanofiber in
inhibiting E. Coli bacteria with an inhibition zone of (1.3 ± 0.3) mm at a cell density
of 8.00 x 1010 to be able to inhibit at a cell density of 8.00 x 1012 with an inhibition
zone value of (0.7 ± 0.2) mm and S. Aureus bacteria with an inhibition zone of (0.5
± 0.5) mm at a cell density of 8.16 x 1010 thus increasing its potential as a wound
dressing material.
Kata Kunci : Nanofiber, polyvinyl alcohol, moringa oleifera, kopi arabika