Laporkan Masalah

Comparing Yogyakarta High School Students' Reception to Company and NGO Safe Sex Education Public Service Advertisements (PSAs)

Aurelia Lysandra Wibawa, Syafrizal, S.I.P., M.A.

2024 | Skripsi | Ilmu Komunikasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan penerimaan siswa SMA Kota Yogyakarta terhadap pendidikan seks aman pada iklan layanan masyarakat (ILM) sebagai salah satu upaya iklan kampanye sosial. Dengan menggunakan analisis penerimaan, penelitian ini mengeksplorasi berbagai pendekatan yang diberikan dari ILM oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan perusahaan. Eksplorasi tersebut dibagi menjadi proses penerimaan--pengingatan informasi, respons kognitif dan emosional--dan hasil penerimaan interpretasi audiens. Divisi ini melihat penerimaan dalam cara khalayak menerima informasi, dan konteks sosial budaya. Dengan demikian, perbandingan dan evaluasi diterima secara berurutan. Mengingat relevansinya dengan konteks lokal dan rentang usia rentan, penelitian ini melibatkan delapan siswa SMA Kota Yogyakarta sebagai peserta penelitian dengan metode diskusi kelompok terfokus situasional (FGD) yang mengeksekusi wawasan komprehensif tentang pemikiran, pendapat, dan pendapat siswa. preferensi. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbandingan dalam proses dan hasil penerimaan, mengingat Durex Indonesia memiliki pendidikan yang kaya namun pendekatannya kurang menarik, namun Berani Berencana memiliki pendidikan yang memadai namun pendekatannya lebih menarik. Hasilnya menunjukkan bahwa menemukan keseimbangan antara respons kognitif dan emosional sangat penting untuk memotivasi sebagian besar ingatan dan respons keseluruhan. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai, metode kampanye sosial, dan niat kedua institusi baik secara komersial maupun sosial dapat mempengaruhi bagaimana peserta menafsirkan ILM pendidikan seks yang aman dan membandingkan tidak hanya antara kedua institusi tetapi juga nilai-nilai pribadi audiens. Peserta memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pendekatan dan langkah-langkah yang ditanamkan institusi dalam ILM mereka, yang berarti bahwa mereka memiliki preferensi dan kepentingan yang sulit untuk dikompromikan ketika menonton konten di platform media sosial. Pengungkapan tersebut mengumpulkan evaluasi komprehensif terhadap ILM pendidikan seks aman di masa depan.

This research study aims to examine and compare the reception of Yogyakarta city high school students regarding safe sex education in public service advertisements (PSAs) as an effort of social campaign advertising. Adopting reception analysis, the research explores the different approaches given from PSAs by a Non-Governmental Organization (NGO) and a company. The exploration is divided into the process of reception--information recall, cognitive and emotional responses--and outcome of reception of audience interpretation. The division sees reception in how the audience receives the information, and socio-cultural contexts. Thus, comparison and evaluation receives are in order. Given their relevance to the local context and the vulnerable age range, the research involved eight Yogyakarta city high school students as participants of the research method of situational-focused group discussion (FGD) that executed comprehensive insights into the students' thoughts, opinions, and preferences. The research found that comparisons were seen in the process and outcome of reception, noting Durex Indonesia has rich education yet less interesting approaches, yet Berani Berencana has adequate education yet more interesting approaches. The results showed that finding the balance between cognitive and emotional responses is crucial to motivate the most recall and overall responses. To add, the research found that the two institutions' values, methods of social campaign, and intentions be it commercially or socially could influence how participants interpret safe sex education PSAs and compare not only between the two institutions but also audiences' personal values. Participants have high awareness of approaches and measures that institutions instilled in their PSAs, meaning that they possess preferences and interests that are difficult to compromise when it comes to watching contents on social media platforms. Such revelations gather a comprehensive evaluation of future safe sex education PSAs. 

Kata Kunci : Safe Sex, PSAs, Non-Governmental Organization, Company, Reception Analysis, High School Students

  1. S1-2024-454614-abstract.pdf  
  2. S1-2024-454614-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-454614-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-454614-title.pdf