Hubungan Pengetahuan Keamanan Pangan dengan Bias Optimis pada Penjamah Makanan di Kantin SMA Negeri Kota Magelang
KIVANI AMALIA SEKARSARI, R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D ; Yeni Prawiningdyah, SKM, M.Kes ; Farah Faza, S.Gz., M.Gizi
2024 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar belakang: Keracunan akibat makanan menempati urutan ketiga penyebab keracunan paling tinggi. Keracunan makanan di wilayah Magelang pernah terjadi pada tahun 2016 dan 2022 yang menjangkit siswa akibat jajanan yang dijual di sekolah. Sebagian besar makanan yang digemari siswa berasal dari bahan makanan yang rentan ditumbuhi mikroorganisme patogen. Penjamah makanan memiliki peran dalam penyebaran penyakit melalui makanan. Walaupun penjamah makanan memiliki pengetahuan keamanan pangan, tetapi mereka tetap berisiko untuk mengalami kecenderungan atau keyakinan bahwa mereka memiliki peluang yang lebih kecil untuk mengalami hal negatif atau disebut sebagai bias optimis.
Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan keamanan pangan dengan bias optimis pada penjamah makanan di kantin SMA Negeri Kota Magelang.
Metode: Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini melibatkan 41 penjamah makanan di kantin SMA Negeri Kota Magelang yang ditentukan menggunakan teknik total sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan keamanan pangan dan variabel terikat adalah bias optimis. Analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman.
Hasil: Analisis korelasi antara pengetahuan keamanan pangan dengan bias optimis pada penjamah makanan di kantin SMA Negeri Kota Magelang menunjukkan nilai p = 0,704 dan r = 0,061.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keamanan pangan dengan bias optimis pada penjamah makanan di kantin SMA Negeri Kota Magelang.
Background: Food poisoning is the third highest cause of poisoning. Food poisoning in the Magelang area occurred in 2016 and 2022 which has infected students due to snacks sold at school. Most of snack foods which is consumed by student at school come from foodstuffs that are susceptible to the growth of pathogenic microorganisms. Food handlers can play the role in spreading food borne disease. Even though food handlers have food safety knowledge, they are still at risk of experiencing a tendency or belief that they have a smaller chance of experiencing negative things or generally known as optimistic bias.
Objective: To find out the relationship between food safety knowledge and optimistic bias in food handlers in the canteen of the Magelang City State High School.
Methods: The research was conducted in an analytical observational with a cross sectional design. This study involved 41 food handlers at the canteen of the Magelang City State High School who were determined using total sampling techniques. The independent variable was food safety knowledge and the dependent variable was optimistic bias. The statistical analysis used was the Spearman correlation test.
Results: Correlation analysis between food safety knowledge and optimistic bias in food handlers in the Magelang City State High School canteen shows a value of p = 0.704 and r = 0.061.
Conclusion: There is no significant relationship between food safety knowledge and optimistic bias in food handlers in the Magelang City Public High School canteen.
Kata Kunci : bias optimis, kantin sekolah, pengetahuan keamanan pangan, penjamah makanan