Identifikasi Manifestasi Panasbumi melalui Analisis Citra Aster serta Analisis Fault Fracture Density di Wilayah Dieng, Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah
Ahmad Denny Binhar Priambodo, Dr.Eng.Ir. Agung Setianto, S.T. M.Si., IPM;Prof. Dr. Ir. Agung Harijoko, S.T., M.Eng., IPM.
2024 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI
Saat ini, data-data
yang dihasilkan dari perekaman satelit dapat diolah kembali dan digunakan untuk
pengamatan geologi secara regional beserta struktur-struktur geologi yang
berkembang di suatu daerah penelitian. Jenis citra yang dapat digunakan dalam identifikasi manifestasi panas bumi diantaranya citra
ASTER. Citra aster memiliki band yang
dapat mendeteksi mineral-mineral ubahan yang banyak di jumpai di
daerah dengan prospek panas bumi serta
dapat digunakan untuk mendeteksi anomali suhu pada manifestasi panasbumi. air panas dan fumarol. Fault and fracture density (FFD) merupakan total panjang kelurusan dalam setiap
satuan area tertentu. Kelurusan tersebut menjadi penanda dan indikator adanya
struktur geologi terutama sesar dan rekahan yang disebabkannya. Daerah yang memiliki nilai densitas struktur geologi yang
tinggi akan membentuk rekahan-rekahan pada batuan dan menjadi zona lemah yang
membuat batuan yang asalnya impermeabel menjadi permeabel sehingga ditemukan mata air panas dan fumarol. Penelitian ini menggabungkan identifikasi
mineral dan anomali suhu dengan ASTER serta analisis densitas kelurusan dengan
FFD pada daerah manifestasi panasbumi di wilayah Dieng, Jawa Tengah. Didapatkan
hasil seluruh manifestasi panasbumi berada pada daerah dengan densitas
kelurusan sangat rapat. Mineral ubahan yang dapat dideteksi oleh citra ASTER
diantaranya adalah mineral kaolinit, smektit, dan alunit. Hasil tersebut
didukung oleh analisis XRD yang dilakukan pada sampel yang diambil di sekitar
manifestasi panasbumi pada daerah penelitian. Dari analisis kestabilan suhu dan
keasaman mineral, ditemukan mineral-mineral pada daerah penelitian memiliki
kestabilan suhu 1000C-1300C dengan sifat asam. Melalui
analisis band TIR pada citra ASTER night didapatu bahwa pada titik-titik
manifestasi panasbumi, rerata suhu yang terdeteksi oleh citra lebih tinggi 3,80C
daripada daerah sekitarnya yang tidak memiliki manifestasi panasbumi. Dari
hasil pengukuran lapangan didapatkan rerata suhu titik-titik manifesatsi
panasbumi pada daerah penelitian adalah 72,70C.
Currently,
data generated from satellite recordings can be reprocessed and used for
regional geological observations and geological structures that develop in a
research area. Types of images that can be used in the identification of
geothermal manifestations include ASTER images. Aster images have bands that
can detect altered minerals that are commonly found in areas with geothermal
prospects and can be used to detect temperature anomalies in geothermal
manifestations. hot water and fumaroles. Fault and fracture density (FFD) is
the total length of alignment in each unit area. The straightness is a marker
and indicator of the presence of geological structures, especially faults and
the fractures they cause. Areas that have a high density value of geological
structures will form fractures in rocks and become weak zones that make rocks
that are originally impermeable become permeable so that hot springs and
fumaroles are found. This study combines mineral identification and temperature
anomalies with ASTER and density analysis of alignment with FFD in the area of
geothermal manifestations in the Dieng region, Central Java. It was found that all
geothermal manifestations are located in very high lineament density.
Alteration minerals that can be detected by ASTER images include kaolinite,
smectite, chlorite, and alunite minerals. These results are supported by XRD
analysis conducted on samples taken around the geothermal manifestations in the
study area. From the analysis of temperature stability and mineral acidity, it
was found that the minerals in the study area have a temperature stability of
1000C-1300C with acidic properties. Through the analysis
of the TIR band on the ASTER night image, it is found that at the points of
geothermal manifestations, the average temperature detected by the image is 3.80C
higher than the surrounding areas that do not have geothermal manifestations.
From the results of field measurements, the average temperature of geothermal
manifestation points in the research area is 72.70C.
Kata Kunci : Fault Fracture Density, ASTER, Anomali Suhu, Manifestasi Panasbumi, Identifikasi Mineral