Pemantauan Efek Iritasi Serum Spray Kombinasi Minyak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt.) dan Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
NOVENA VIRA YOSEPHA, Prof. Dr.rer.nat.apt. Triana Hertiani, M.Si.; Prof. Dr. Med. dr. Retno Danarti, Sp.KK(K)
2024 | Skripsi | FARMASI
Penuaan kulit memberikan dampak buruk pada
kecantikan kulit yang dapat dicegah melalui penggunaan sediaan kosmetik antioksidan. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa minat masyarakat
terhadap produk kosmetik sangat tinggi. Namun, produk impor masih mendominasi
pasar kosmetik Indonesia sehingga potensi pengembangan produk asli Indonesia,
seperti minyak atsiri sangatlah besar. Minyak biji pala (Myristica fragrans Houtt.)
dan minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.) berpotensi sebagai bahan
aktif dalam formula anti-aging karena aktivitas antioksidannya. Formula
serum spray kombinasi minyak biji pala dan minyak nilam optimum dengan
komposisi tween 80 dan PEG 400 4:1. Formula tersebut juga tidak menyebabkan
eritema maupun udema pada hewan uji. Dibutuhkan uji iritasi lebih lanjut pada
manusia untuk membuktikan keamanan produk melalui uji klinik fase nol.
Penelitian ini merupakan uji
klinis non-inferioritas dan buta ganda terkontrol (double-blind,
non-randomized controlled trial) dengan teknik pengambilan subjek convenience
sampling. Uji klinik fase nol menggunakan metode pengukuran secara
subjektif untuk menentukan derajat iritasi kulit yang dilakukan secara klinis melalui
metode Overall Dry Skin Score (ODS) dan Visual Analogue Scale (VAS).
Parameter objektif efek iritasi pada kulit dapat diukur menggunakan power
hydrogen (pH) meter untuk mengukur pH kulit dan menggunakan alat Mexameter
untuk menentukan Erythema Index (EI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serum spray kombinasi minyak biji pala dan minyak nilam tidak menyebabkan efek iritasi pada kulit manusia, serta memenuhi syarat uji non-inferioritas, yaitu tidak lebih buruk dari plasebo dalam penilaian subjektif maupun pengukuran objektif. Oleh karena itu, serum spray kombinasi minyak biji pala dan nilam terbukti aman diaplikasikan pada kulit manusia.
Skin aging has a negative impact on skin beauty that
can be prevented through the use of antioxidant cosmetic products. In
Indonesia, data shows that public interest in cosmetic products is very high.
However, imported products still dominate the Indonesian cosmetics market so
the potential for developing indigenous products, such as essential oils, is
huge. Nutmeg seed oil (Myristica fragrans Houtt.) and patchouli oil (Pogostemon
cablin Benth.) have potential as active ingredients in anti-aging formulas
due to their antioxidant activity. The optimum serum spray formula of nutmeg
seed oil and patchouli oil combination with the composition of tween 80 and PEG
400 4:1. The formula also did not cause erythema and udema in the test animals.
Further irritation testing in humans is needed to prove the safety of the
product through phase zero clinical trials.
This study is a non-inferiority and double-blind,
non-randomized controlled trial with convenience sampling technique. The phase
zero clinical trial used subjective measurement methods to determine the degree
of skin irritation which was carried out clinically through the Overall Dry
Skin Score (ODS) and Visual Analogue Scale (VAS) methods. Objective parameters
of the irritating effect on the skin can be measured using a power hydrogen
(pH) meter to measure skin pH and using a Mexameter tool to determine the
Erythema Index (EI).
The results showed that the serum spray combination of nutmeg seed oil and patchouli oil didn’t cause irritating effects on human skin and met the requirements of the non-inferiority test, which was no worse than placebo in subjective assessment and objective measurements. Therefore, the serum spray combination of nutmeg and patchouli seed oil is proven to be safe to apply on human skin.
Kata Kunci : iritasi, minyak biji pala, minyak nilam, serum spray, uji klinik fase nol