Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antidislipidemia pada Pasien Rawat Inap dengan Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
DARIN ZAHRA SALSABILA, Dr. apt. Fita Rahmawati, Sp.FRS.
2024 | Skripsi | FARMASI
Pada tahun 2017, salah satu penyakit kardiovaskular yaitu penyakit jantung koroner (PJK) menyumbang sebanyak 245.543 kematian di Indonesia. Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko PJK, oleh karena itu, pasien PJK mendapat terapi antidislipidemia. Terapi yang diberikan kepada pasien harus rasional yang meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis karena penggunaan obat yang rasional berpengaruh pada luaran terapi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pola penggunaan antidislipidemia dan mengevaluasi rasionalitas pengobatan antidislipidemia pada pasien PJK instalasi rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross-sectional yang dianalisis secara deskriptif. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pasien terdiagnosis penyakit jantung koroner yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Juni 2021 hingga Desember 2023. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode purposive sampling secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien. Evaluasi rasionalitas pengobatan dilakukan menggunakan Pedoman Tatalaksana Dislipidemia oleh PERKI tahun 2017.
Dari 100 data rekam medis, didapatkan gambaran karakteristik pasien rawat inap PJK yaitu mayoritas pasien (62%) berada dalam rentang usia 45-65 tahun, berjenis kelamin laki-laki (71%), dan memiliki penyakit penyerta (60%). Pola penggunaan antidislipidemia adalah seluruh pasien (100%) mendapatkan terapi antidislipidemia dengan rincianĀ 94 (94%) pasien menerima terapi menggunakan atorvastatin, 1 pasien (1%) menggunakan simvastatin, dan 5 pasien (5%) mendapatkan kombinasi atorvastatin dan fenofibrate di waktu dan frekuensi yang sama, satu kali sehari setiap malam.. Didapatkan rasionalitas pengobatan pada pasien PJK yaitu 100 pasien (100%) tepat indikasi, 100 pasien (99%) tepat obat, 76 pasien (76%) tepat dosis, dan 99 pasien (99%) tepat pasien.
In 2017, one of the cardiovascular diseases, namely coronary
heart disease (CHD), contributed to 245,543 deaths in Indonesia. Dyslipidemia
is one of the risk factors for CHD, therefore, CHD patients receive
antidyslipidemia therapy. The therapy given to patients must be rational, which
includes appropriate indications, appropriate patients, appropriate drugs, and
appropriate doses because rational drug use affects therapy outcomes. This
study aims to examine the pattern of antidyslipidemia use and evaluate the
rationality of antidyslipidemia treatment in hospitalized CHD patient at PKU
Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta. This is a cross-sectional observational study analyzed
descriptively. The research subjects used in this study were patients diagnosed
with coronary heart disease who underwent inpatient care at PKU Muhammadiyah
Hospital in Yogyakarta from June 2021 to December 2023. Data collection was
carried out using purposive sampling method retrospectively using patient
medical record data. The rationality of treatment was evaluated using the
Dyslipidemia Management Guidelines by PERKI 2017. From 100 medical record data, the characteristics of CHD
inpatients were obtained, the majority of patients (62%) were in the age range
of 45-65 years, male (71%), and had comorbidities (60%). All patients (100%)
receive antidislipidemia therapy with the details as follows: 94 patients (94%)
receive therapy using atorvastatin, 1 patient (1%) using simvastatin, and 5
patients (5%) receive a combination of atorvastatin and fenofibrate at the same
time and frequency, once daily every night. Rationality of treatment in CHD
patients was found to be 100 patients (100%) receive appropriate indication,
100 patients (99%) receive appropriate drug, 76 patients (76%) receive appropriate
dose, and 99 patients (99%) receive appropriate patient.
Kata Kunci : Penyakit kardiovaskular, Penyakit jantung koroner, Antidislipidemia, Evaluasi penggunaan obat, Rasionalitas