Persepsi Petani Terhadap Penerapan Konsep Smart Eco Bioproduction Pada Kasus Kelompok Tani Sawung Maju di Kapanewon Berbah Kabupaten Sleman
ULUM YANTAFI, Dr. agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih; Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P.
2024 | Skripsi | PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN
Istilah Smart
Eco Bioproduction (SEB) masih belum diketahui petani, tetapi secara
kaidahnya konsep SEB telah diterapkan oleh petani melalui pengengembangan
sistem pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu bentuk
penerapan konsep SEB adalah inovasi Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) oleh
Badan Litbang Pertanian. Inovasi ayam KUB gayut sekali dengan sistem peternakan
semi intensif dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Keberlanjutan
penerapan SEB pada inovasi ayam KUB tidak terlepas dari pengaruh persepsi
petani. Persepsi diperlukan untuk menyeleksi dan mengorganisir setiap inovasi
yang diterima petani. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi persepsi dan
aspek pembentuk persepsi petani terhadap penerapan konsep SEB pada inovasi ayam
KUB. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif yang
dilaksanakan di Kelompok Tani Sawung Maju, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman
pada bulan Februari-Desember 2023. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik wawancara, observasi, dan FGD. Adapun informan yang digunakan
meliputi petani, PPL, pendamping BSIP, serta stakeholder lain yang terlibat
dalam penerapan SEB di Kelompok Tani Sawung Maju. Analisis data dimulai dengan
pengumpulan data, reduksi data, dan display data, sedangkan uji keabsahan data
dilakukan melalui metode triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukan
bahwa petani memiliki persepsi baik terhadap penerapan SEB pada inovasi ayam
KUB apabila ditinjau dari pemahaman kognitif, tetapi petani tidak memiliki
pengalaman sosial yang cukup baik dalam penerapan SEB sehingga menyebabkan
biasnya persepsi yang dihasilkan. Aspek dominan pembentuk persepsi petani
adalah kondisi demografi sosial petani dan karakteristik inovasi. Temuan lain
menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap keberlanjutan penerapan SEB sangat
dipengaruhi oleh hubungan interpersonal petani, peran ketua kelompok, dan peran
penyuluh pertanian.
Smart Eco Bioproduction (SEB) is still unfamiliar
to farmers, but in principle, the concepts of SEB have been applied by farmers.
One of the innovations for applying the SEB concept is the Kampung Unggul
Balitbangtan chicken (KUB chicken). The KUB chicken is an innovation of the
Agricultural Research and Development Agency to realize food security in
Indonesia. The KUB chicken farming system is closely related to eco-friendly
and sustainable agriculture in animal husbandry. The sustainability of SEB implementation
is related to the influence of farmer’s perceptions because it’s needed to
select and organize every innovation farmers receive. This study aims to
identify farmers' perceptions and aspects can form the farmers’ perceptions of
SEB implementation. This research used a descriptive qualitative approach and
was conducted in the Sawung Maju Group Farmer in Berbah Sub-district, Sleman
Regency from February to December 2023. The data was collected by interviews,
observations, and FGD. The informants included farmers, agricultural workers,
and other stakeholders who were involved in the implementation of SEB in the
research site. The data validity was tested by the data source triangulation
method. The results showed that the farmers had a good cognitive perception of
the implementation of SEB but farmers didn’t have good enough social
experience, causing misperceptions. The aspects that influenced the formation
of farmers' perceptions were social demographics and innovation
characteristics. Other findings showed that the
sustainability of SEB implementation were strongly influenced by the farmers’ interpersonal
relationships, the group leaders’ role, and the agricultural extension workers’
role.
Kata Kunci : Inovasi Ayam KUB, Keberlanjutan, Persepsi, Smart Eco Bioproduction