Revitalisasi Kawasan Pecinan Glodok Dengan Pendekatan Placemaking
Haydar Muhammad Hanan, Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D.
2024 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Kawasan Pecinan Glodok merupakan salah satu kawasan perdagangan tertua di Jakarta yang telah berdiri sejak abad ke 17. Kawasan ini menjadi kawasan yang sangat berkembang karena merupakan pusat aktivitas masyarakat Tionghoa. Sejak dulu, Kawasan Pecinan Glodok merupakan bagian dari kawasan luar tembok yang berfungsi sebagai penunjang Kawasan Kota Tua. Saat ini, Kawasan Pecinan Glodok masih berdiri menjadi aset cagar budaya bersejarah yang menjadi ruang hidup bagi warganya. Seiring waktu, kawasan ini mengalami penurunan vitalitas kawasan yang ditandai dengan degradasi kualitas lingkungan fisik sehingga membuatnya kurang mampu mewadahi aktivitas warganya.
Perencanaan ini mengangkat konsep placemaking yang dielaborasikan dengan konsep revitalisasi dan pecinan untuk menyelesaikan permasalahan penurunan vitalitas Kawasan Pecinan Glodok. Melalui penataan aksesibilitas, lingkungan fisik, aktivitas, dan identitas pecinan, dilakukan restorasi citra fisik untuk membuat ruang-ruang yang mewadahi aktivitas masyarakat sekaligus meningkatkan jati diri dan identitasnya sebagai kawasan pecinan. Perencanaan ini dilakukan melalui metode SSM yang dibantu dengan metode benchmarking dalam tahap analisis.
The Glodok Chinatown area is one of the oldest trading areas in Jakarta, dating back to the 17th century. It has been a highly developed area due to its status as the center of Chinese community activities. Historically, the Glodok Chinatown area was part of the outer city walls, serving as a support area for the Old Town area. Today, Glodok Chinatown remains a historic urban heritage asset that serves as a living space for its residents. Over time, however, the area has experienced a decline in vitality, characterized by a deterioration in the physical environment that has hindered its ability to accommodate community activities.
This planning initiative adopts the concept of placemaking, elaborated with the concepts of revitalization and Chinatown, to address the decline in vitality of the Glodok Chinatown area. Through improvements in accessibility, the physical environment, activities, and Chinatown identity, the plan aims to restore the physical image of the area to create spaces that accommodate community activities while enhancing its identity as a Chinatown area. The planning process utilizes the SSM method supported by benchmarking methods in the analysis phase.
Kata Kunci : Revitalisasi, Pecinan Glodok, Placemaking, Cagar Budaya, SSM