Pengaruh Kondisi Gigi Kambing Bligon Induk Afkir terhadap Pertumbuhan Kompensatori

Cheria Annisa Sholikhati, Ir. Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi gigi kambing Bligon induk afkir terhadap pertumbuhan kompensatori. Materi yang digunakan adalah enam ekor kambing Bligon kosong (tidak bunting) berumur lebih dari empat tahun. Kambing terdiri atas tiga ekor kambing dengan gigi utuh dengan rata-rata bobot awal 30,43+-8,00 kg dan tiga ekor kambing dengan gigi tidak utuh (gigi seri tanggal sebagian dan gigi geraham aus) dengan rata-rata bobot badan awal 28,87+-4,67 kg yang dipelihara secara individu di kandang panggung. Pakan yang diberikan adalah konsentrat dan hijauan. Pakan konsentrat siberikan secara ad libitum dan hijauan diberikan secara restricted sebanyak 500 g. Air minum disediakan sepanjang waktu. Pemeliharaan kambing dilakukan selama sembilan minggu. Variabel yang diamati meliputi konsumsi bahan kering (BK), protein kasar (PK), total digestible nutrient (TDN), pertambahan bobot badan harian (PBBH), feed convertion ratio (FCR), dan feed cost per gain (FCG). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Independent Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi BK, PK, dan TDN berturut-turut masing-masing adalah 156,28+-316,03 dan 1328,67+-200,49 g/hari, 302,27+-60,99 dan 257,61+-38,84 g/hari, serta 1416,41+-285,48 dan 1208,25+-182,16 g/hari. Konsmsi BK, PK, dan TDN pada kedua kelompok kambing tersebut berbeda tidak nyata. PBBH, FCR, dan FCG pada kambing dengan gigi utuh dan tidak utuh berturut-turut masing-masing adalah 195,71+-38,97 dan 139,68+-22,05 g/hari, 7,98+-0,22 dan 9,57+-1,32, serata Rp77.892+-1.650 dan Rp93.862+-12.663 per kg. PBBH, FCR, dan FCG pada kedua kelompok kambing tersebut berbeda tidak nyata. Disimpulkan bahwa kondisi gigi tidak mempengaruhi kinerja pertumbuhan kompensatori kambing Bligon induk afkir. 

This study aimed to observe the effect of teeth condition on the compensatory growth of Bligon culled ewe. The materials used in this study were consisted of six heads of over four years old culled ewe. The three heads of ewe complete teeth and three heads others incomplete teeth (partially missing incisors and worn molars) with the initial weight average respectively 30,43+-8,00 and 28,87+-4,67 kg. They were raised individually at the slatted pen. The concentrate was provided as ad libitum and the grass was given restrictedly as much as 500 g. Drinking water was available all the time. The ewe were raised for nine weeks of fed. the observed variables included of dry matter (DM), crude protein (CP), total digestible nutrient (TDN) intake, as well as average daily gain (ADG), feed convertion ratio (FCR), and feed cost per gain (FCG). The data obtained was analyzed using the Independent Sample T-test. The result showed that the DM, CP, and TDN intake of ewe with complete and incomplete teeth were 1562,28+-316,03 and 1328,67+-200,49 g/day, 302,27+-60,99 and 257,61+-38,84 g/day, 1416,41+-285,48 and 1208,25+-182,16 g/day, respectively. There was no significant difference DM, CP, and TDN intake between them. The ADG, FCR, and FCG of ewe with complete and incomplete teeth were 195,71+-38,97 and 139,68+-22,05 g/day, 7,98+-,22 and 9,57+-1,32, and Rp77.892+-1.650 and Rp93.862+-12.663 per kg, respectively. There was no significant difference ADG, FCR, and FCG between them. It is concluded that the teeth condition of Bligon culled ewe does not affect their compensatory growth performance. 

Kata Kunci : Kambing Bligon, Pertumbuhan kompensatori, Kondisi gigi