Fenomena Orang Kuat Lokal: Analisis Kualitatif Pengaruh Local Strongmen dalam Tatanan Perpolitikan, di Desa Ambela, Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud
Brilly Jusuf Alfrits Amisi, Dr. RB. Abdul Gaffar Karim, S.I.P., M.A.
2024 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN
Penelitian ini fokus membahas mengenai
fenomena orang kuat lokal (local strongman) di Desa Ambela, Kecamatan
Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud. Local strongman tersebut merupakan
Kades Pertama, Adrian Tamarengki. Menjadi Kades Pertama membuat Adrian mempunyai
kekuasaan dan pengaruh besar dalam perpolitikan di Desa Ambela. Hal itu
diperkuat dengan fenomena orang-orang kepercayaannya menjadi penerus kuasa
selama 3 periode pemerintahan yang berbeda. Fenomena tersebut dibahas secara
komprehensif oleh peneliti dengan cara memetakan jejaring, strategi regenerasi kekuasaan dan kemampuan
mempengaruhi politik lokal.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa studi pustaka, observasi,
dan wawancara mendalam. Adapun pertanyaan
penelitian ini adalah
“Bagaimana
pengaruh
orang kuat lokal dalam mempengaruhi perpolitikan desa di Desa
Transmigrasi Ambela, Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi
Sulawesi Utara?”.
Rumusan masalah tersebut dianalisis dengan 2 teori utama yakni 1) Teori Migdal
yang memetakan kekuatan orang kuat lokal, seperti weblike, strategi
survival, legitimasi kekuasaan di ranah formal; 2) Teori Sidel tentang
kemunculan local bossism pasca berkuasa di pemerintahan desa.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
Adrian Tamarengki sebagai orang kuat
lokal Desa Ambela, mampu memenangkan
orang-orang kepercayaannya sebagai kepala desa dalam periode yang berbeda-beda.
Artinya, sampai saat ini
kepala desa Ambela merupakan jejaring yang dibangun Adrian saat menjabat maupun
pasca menjabat kepala Desa Ambela. Uniknya, ambisi Adrian tidak hanya
semata-mata untuk melanggengkan kekuasaannya akan tetapi juga untuk menjaga
kestabilan perekonomian Masyarakat di Desa Ambela. Kesimpulannya, sebagai local
strongman, Adrian Tamrengki mampu mengendalikan perpolitikan di Desa Ambela
melalui patron klien yang dipengaruhi dengan
jejaring, kontrol sosial dan legitimasi yang dimiliki oleh Adrian.
This research focuses on the phenomenon of local strongman in Ambela Village, Melonguane District, Talaud Islands Regency. The local strongman is the first village head, Adrian Tamarengki. Being the first village head gives Adrian great power and influence in the politics of Ambela Village. This is reinforced by the phenomenon of his confidants becoming successors in power during three different periods of government. The phenomenon is discussed comprehensively by the researcher by mapping networks, power regeneration strategies and the ability to influence local politics.
The research methodology used in this research is a qualitative method with data collection techniques in the form of literature study, observation, and in-depth interviews. The research question is "How do local strongmen influence village politics in Ambela Transmigration Village, Melonguane District, Talaud Islands Regency, North Sulawesi Province?". The formulation of the problem was analysed with 2 main theories, namely 1) Migdal's theory that maps the power of local strongmen, such as weblike, survival strategies, legitimacy of power in the formal realm; 2) Sidel's theory on the emergence of local bossism after taking power in the village government.
The findings of this research show
that Adrian Tamarengki, as the local strongman of Ambela Village, was able to
win his confidants as village head in different periods. This means that the
current Ambela village head is a network that Adrian built during and after his
tenure. Interestingly, Adrian's ambition is not only to perpetuate his power
but also to maintain the economic stability of the community in Ambela Village.
In conclusion, as a local strongman, Adrian Tamrengki is able to control
politics in Ambela Village through client patronage influenced by Adrian's
networks, social control and legitimacy.
Kata Kunci : Orang Kuat Lokal, Pilkades, Desa, Jejaring, Patron-Klien